Jam pertandingan Liga Santri Nusantara (LSN) untuk babak 16 besar, mengalami perubahan jika dibandingkan dengan pertandingan di fase grup kemarin.

Panitia Liga Santri Nusantara (LSN) menghapus akumulasi kartu kuning kepada pemain yang diberikan wasit selama babak penyisihan fase grup. Keputusan ini berlaku untuk pertandingan di babak 16 besar yang akan digelar pada Kamis (27/10/2016).

Pondok Pesantren Darul Ulum dari region Sumatera V, menang dramatis 3-2 atas Al Huda Al Musri dari region Jabar IV, dalam pertandingan pamungkas babak penyisihan grup H, Selasa (25/10/2016) malam di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta.

Pondok Pesantren Wali Songo, Sragen, dari region Jawa Tengah III, pesta gol ke gawang Minhajut Tullab region Sulawesi III dengan skor 5 gol tanpa balas. Pertandingan yang digelar di Stadion Stadion Sultan Agung, Bantul ini, cukup meriah dengan kedatangan

Al Balagh dan Darussalam mewakili grup E di babak 16 besar dalam lanjutan LSN Seri Nasional.

Meskipun menang, Hidayatus Salikin gagal melangkah ke babak 16 besar. Sebab rivalnya, DDI Kabalang Pinrang dari region Sulawesi I menang telak atas Daruttaibin region Jatim II dengan skor 5-0.

Daruttaibin Tulungagung langsung angkat kopor setelah kalah telak melawan DDI Kabalang Pinrang 5 gol tanpa balas

Pondok Pesantren Al Falah Abu Lam, Sumatera I menang 3-1 melawan Raudlatul Hasanah, Jawa Barat V dalam lanjutan pertandinga Liga Santri Nusantara (LSN) grup C, Selasa (25/10/2016) di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta.

Liga Santri Nusantara (LSN) menjadi turnamen sepak bola yang cukup berbeda dengan sepak bola lainnya. Hanya di LSN ada bumbu-bumbu pembacaan ayat-ayat Al Quran, tahlil dan solawat saat pembukaan kompetisi.

Cak Imin dalam menilai LSN tidak lepas dari sosok KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Sebab Gus Dur sudah menjadi inspirasi atas kemajuan sepak bola di Indoensia.