Cerita di Balik Momen Penerimaan Santri Baru

Senin, 19 Juni 2023 - 23:14
Bagikan :
Cerita di Balik  Momen Penerimaan Santri Baru
Potret seorang Ibu sedang memeluk anaknya, seolah-olah tak mau ditingalkan, Minggu (18/6/2023). [Sukma Agung Adi Luwih/alfikr.id]

alfikr.id, Probolinggo- Pada saat dibukanya Penerimaan Santri Baru (PSB) banyak wali santri beserta sanat keluarganya dari pelbagai daerah berdatangan ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, dari tanggal 14-19 Juni 2023.

Ada yang menggunakan kendaran bermotor, ada pula yang mengendari mobil pribadi. Bahkan ada yang berjalan kaki, khususnya masyarakat daerah sekitar Karanganyar, karena tak jauh dari Pondok Pesantren Nurul Jadid.

Tujuan mereka untuk mengantarkan anak-anaknya atau sanak keluarga yang mau mondok di Pesantren Nurul Jadid. Semuanya sangat bersemangat, nampak dari raut wajah mereka yang terlihat bahagia.

Wali santri besama anaknya menayakan sesuatu kepada seorang ibu-ibu yang sedang melintas, Minggu (18/6/2023). [Sukma Agung Adi Luwih/alfikr.id]
Wali santri besama anaknya menanyakan sesuatu kepada seorang ibu-ibu yang sedang berpapasan, Minggu (18/6/2023). [Sukma Agung Adi Luwih/alfikr.id]

Para wali santri langsung diarahkan oleh panitia ke tempat penitipan barang bawaan sebelum melakukan verifikasi.

Wali santri melaukan registrasi, Minggu (18/6/2023). [Ibrahim La Haris/alfirk.id]

Sembari menunggu antrian untuk verifikasi, sebagian orang tua sibuk memberikan nasehat pada anaknya, ada juga yang sibuk melahap jajan dan ada juga yang bercanda tawa menghibur satu sama lain.

Wali santri beserta sanat keluarganya ngobrol dengan anaknya, terlihat sembari memberikan nasehat, Minggu (18/6/2023). [Sukma Agung Adi Luwih/alfikr.id]

Sekitar kurang lebih 250 meter dari tempat PSB, terlihat para santri baru sedang mengecek kesehatan mulai dari, pemeriksaan golongan darah, tinggi badan dan berat badan serta lainnya sebelum beranjak ke asrama.

Tes kesehatan santi baru mulai dari tes golongan darah, tinggi badan dan lainnya, Minggu (28/6/2023). [Ibrahim La Haris/alfikr.id]

Disisi lain, Persis di depan teras Musala Riyadus Sholihin yang tidak begitu luas, terlihat wali santri asik ngobrol dan mengabadikan momen foto bareng keluarga.

Persis di depan teras Musala Riyadus Sholihin yang tidak begitu luas, terlihat wali santri asik ngobrol, Minggu (18/6/2023). [Sukma Agung Adi Lueih/alfikr.id]

Alfikr.id sempat bertemu dengan salah satu wali santri yang ingin beranjak pulang di sore hari, langkah kakinya sempat terhenti karena sang anak enggan ditinggalkan.

Potret saat sang anak enggan ditinggalkan oleh orang tua, Minggu (18/6/2023). [Sukma Agung Adi Luwih/alfikr.id]

Tapi, hal tersebut bukan menjadi penghalang agar sang anak bisa aman dan nyaman bagi masa depannya. Sebab orang tua pun gelisah melihat pergaulan bebas di luar sana.

Pembacaan ikrar yang disaksikan wali santri, Minggu (18/6/2023). [Sukma Agung Adi Luwih/alfikr.id]

"Prinsip saya itu harus tegas kepada anak-anak saya, semua itu saya lakukan untuk kebaikan dan masa depan mereka kedepannya," kata seorang wali santri asal Jember saat ditemui Alfikr.id.

Penulis
Ibrahim La Haris
Editor
Zulfikar

Tags :