Pekerjaan Duniawi Lebih Diminati Dibanding Ukhrowi

Kamis, 05 Januari 2017 - 14:08
Bagikan :
Pekerjaan Duniawi Lebih Diminati Dibanding Ukhrowi
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH Moh Zuhri Zaini. (Foto: ALFIKR.CO)

PROBOLINGGO, ALFIKR.CO – Riya (ingin dipuji) merupakan sifat yang negatif dalam beramal. Sifat ini akan menghapus sifat ikhlas dalam setiap perbuatan. Oleh sebab itu, seseorang hendaknya selalu menanamkan sifat ikhlas di dalam menjalankan segala perbuatan agar semua perbuatan bernilai ibadah.

Itulah pesan yang disampaikan KH Moh Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Desa Karang Anyar, Kecamatan Paiton, Probolinggo dalam pengajian rutin kitab Al Hikam Ibnu Athoillah, Rabu (4/1/2016).

Menurut Kiai Zuhri, akhir-akhir ini tidak sedikit orang yang berbuat baik hanya karena ia ingin dinilai baik oleh orang lain. Ia tidak sadar bahwa semua amal perbuatannya Allah yang menilainya.

“Sebaiknya apa yang kita lakukan di dunia diniatkan hanya karena Allah SWT. Karena baik buruknya perbuatan seseorang menjadi tanggung jawab individu secara penuh di hadapan Allah kelak,” terang Kiai Zauhri.

Apalagi saat ini, ada orang yang berbuat baik hanya karena untuk mendapat sebuah jabatan dan kehormatan. Orang tersebut berbuat baik kalau dinilai menguntungkan pada dirinya. Sementara jika tidak, ia akan meniggalkannya bahkan berbuat yang sebaliknya yang dapat merugikan orang lain.

Salah satu contohnya, banyak orang yang ingin jadi pemandu pelatihan haji dan umroh dari pada menjadi pemandu pelatihan sholat. Karena fasilitasnya, dan dan gajinya yang lebih menguntungkan.

“Kalau tidak ada fasilitas tidak mungkin untuk saling memperebutkan,” tambahnya.

Kiai Zuhri menambahkan, orang yang sungguh-sungguh ikhlas di dalam beramal, dia tidak mengutamakan kepentingan dunia, bahkan dia rela kehilangan dunianya demi kepentingan akhirat.

Baca Juga : Mencari Kebenaran Jangan Mengandalkan Akal Saja

Pengurus Syuriah PWNU Jawa Timur ini mengungkapkan, kunci perbuatan seseorang tergantung sejauh mana keikhlasannya. Hanya Allah Swt yang mengetahui setiap perbuatan manusia.

“Boleh saja seseorang mengorbankan kepentingan dunianya, asal jangan mengorbankan kepentingan akhiratnya,” pungkas adik kandung KH Abdul Wahid Zaini ini. *

Penulis
A Yani
Editor
Ahmad Efendi

Tags :