KH. M. Lukman Hakim: Pintu Surga Dibuka, Masuklah Segera
Senin, 06 Mei 2019 - 15:00ALFIKR.CO - Pemerintah menetapkan hari ini, tepat pada tanggal 6 Mei 2019, sebagai awal bulan Ramadhan 1440 H. Bulan ini adalah bulan yang sangat dirindukan umat Muslim sedunia, khususnya Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Muslim terbesar. Dikarenakan, selain dengan segala keistimewaan yang dijanjikan Allah, bulan penuh ampunan ini hanya terjadi setahun sekali yang merentang sekitar 29 sampai 30 hari.
Maka dari itu, sedianya umat Muslim menyelami bulan berkah ini dengan memperbanyak amal kebaikan sembari mengaksakan diri dari perbuatan yang gawal. Seperti yang dijelaskan dalam hadis agung sebagai berikut: “Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu,” sabda Nabi Muhammad, diriwayatkan oleh Muttafaqun ‘alaihi.
Menurut KH. M. Lukman Hakim, makna dari hadis ini adalah yang dimaksud pintu-pintu surga dibuka yaitu dengan cara kita memasuki pintu taubat, tawakal, syukur, ridho, ikhlas, cinta dan peduli sesama. Tertutupnya pintu neraka adalah ketika kita bisa menutup pintu maksiat, syahwat, dan ghafalat. Sedangkan makna dari setan-setan dibelenggu dapat diukur sejauh mana kita memenjarakan setan-setan itu.
“Tidak perlu menggeliat hatimu dalam kesepian. Jendela-jendela dan pintu sudah terbuka. Masuklah segera, jangan sampai dirimu diseret dan diikat untuk masuk syurga, dan di dalam syurgamu di dunia ini, ada Dia, kapan dan dimana saja,” ungkap Kiai Lukman dikutip Alfikr.co, Jum’at (3/5) melalui akun twiter pribadinya @KHMLukman.
Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat ini menyerukan agar menyiapkan hati yang suci di bulan suci ini. “Siapkan hati agar suci di bulan suci. Cahaya Allah melimpah di sirr kita lalu memantul ke qalbu kita. Tergantung hatimu apakah sedang suci atau sedang jinabat. Sucinya hati saat ruhmu menguasainya, jinabatnya hati saat nafsumu menguasainya,” tutur Kiai kelahiran Madiun ini.
Direktur Sufi Center Jakarta ini melanjutkan salah satu cara untuk mengendalikan nafsu ialah dengan memperbanyak dzikir. Karena puasa menurutnya bukan hanya soal tidak makan dan minum, melainkan hati kita harus juga berpuasa. Yaitu puasa dari segala sesuatu yang selain Allah. Beliau menyebut disitulah kita bertemu dengan-Nya sebagai puncak kesenangan dalam menunaikan ibadah puasa.
(Sumber Foto : Alfikr.co/Rahmat Hidayat)