
Utamakan Qolbu dalam Wadah yang Fana
“Rusaknya hati itu sangat berbahaya, lebih berbahaya daripada rusaknya jasmani,” terang Kiai Zuhri.

“Rusaknya hati itu sangat berbahaya, lebih berbahaya daripada rusaknya jasmani,” terang Kiai Zuhri.

Panitia Santri of the Years 2025 yang terdiri dari Islam Nusantara Centre (INC), Majelis Pecinta Sholawat Nusantara (Pesona), lembaga DPR RI, dan MPR RI menganugrahkan pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid, KH. Zaini Mun’im, sebagai tokoh telad

Perjalanan seorang hamba menuju Allah harus diawali dengan ilmu, terutama ilmu syariat. Setelah memahami ilmu, langkah berikutnya adalah tobat, karena manusia tidak pernah lepas dari dosa dan kesalahan.

alfikr.id, Probolinggo- Universitas Nurul Jadid (Unuja) kembali menggelar Dies Maulidiyah ke-8 sekaligus Wisuda tahun 2025, yang bertempat di depan Gedung KH. Hasan Abdul Wafi (B) Unuja. Pada Minggu (02/11/25).Aca

“Wisuda bukan akhir dari proses belajar, tapi awal dari usaha untuk mencapai kesuksesan," hal tersebut disampaikan oleh KH. Moh. Zuhri Zaini pada saat Dies Maulidiyah VIII dan Wisuda Universitas Nurul Jadid (Unuja) yang diselenggarakan di halaman Unuja

Kampus berbasis pesantren yang beralamat di Jl. KH. Zaini Mun’im, Karanganyar, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur kembali mendapat Anugerah Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dari LLDIKTI Wilayah VII.

Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid menggelar upacara. Kegiatan ini diikuti oleh keluarga pengasuh, pimpinan pesantren, pengurus, dosen, guru, karyawan, dan santri Ponpes Nurul Jadid, yang be

KH. Moh. Zuhri Zaini dalam tulisannya di majalah ALFIKR menjelaskan bahwa khusyuk bukan sekadar istilah. “Ia adalah jiwa dari ibadah. Sebagai jiwa, khusyuk menentukan corak dan kualitas ibadah seseorang,” tulisnya.

alfikr.id, Probolinggo- Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah dalam rangka Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), bertajuk “Teladan R

"Kalau dosa kepada Allah, cukup dengan tobat dan memohon ampun kepada-Nya. Tapi jika dosa kepada sesama, kita juga harus meminta maaf langsung kepada orang yang dizalimi," terang Kiai Zuhri.