Upacara Peringatan HUT Ke-80 RI: Bentuk Rasa Syukur dengan Amalkan Panca Kesadaran Santri
Minggu, 17 Agustus 2025 - 19:23
alfikr.id, Probolinggo- Memperingati Hari Ulang
Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), Pondok Pesantren Nurul Jadid
menggelar upacara bertempat di halaman Universitas Nurul Jadid, pada Minggu
(17/08/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh
keluarga pengasuh, pimpinan pesantren, pengurus, dosen, guru, karyawan, dan
santri Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.
KH. Najiburrahman sebagai
Inspektur upacara, mengajak kepada
seluruh peserta upacara untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, atas rahmat
dan kehendaknya bangsa Indonesia bisa meraih kemerdekaan. Menurut beliau, secara
kekuatan dalam melawan penjajah, Indonesia di masa penjajahan seakan belum
mampu untuk merdeka.
"Betapa bangsa
Indonesia yang dulunya secara persenjataan materi terlihat belum siap untuk
merdeka," jelasnya.
Kiai Najib menjelaskan
bentuk rasa syukur yang dapat dilakukan bagi santri, yakni dengan mengingat dan
mengamalkan nilai-nilai yang termaktub dalam panca kesadaran santri. Termasuk
kesadaran berbangsa dan bernegara di dalamnya.
"Hal ini juga
sebagai upaya untuk melanjutkan visi KH. Zaini Abdul Mun'im yang sejak awal
sudah memiliki visi kebangsaan," ungkapnya.
Jadi santri Nurul Jadid,
bagi Kiai Najib tidak cukup hanya mengaji. Namun harus memperjuangkan dakwah
Islam, memikirkan rakyat Indonesia, memperjuangkan keadilan sosial secara
menyeluruh, dan berjuang dalam mewujudkan
nilai Pancasila serta Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Selain bersyukur kepada
Allah, juga berterima kasih kepada para pejuang yang telah mengorbankan harta
bahkan nyawanya demi tercapainya kemerdekaan. "Selalu mendoakan mereka
agar senantiasa mendapat rahmat Allah SWT," terang beliau.
Menurut Kiai Najib dalam
Pancasila dan UUD 1945, perlu dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Jika keduanya diterapkan, kata beliau, besar kemungkinan Indonesia akan menjadi
baldatun thayibatun warabbun ghafur. "Negeri yang baik, adil, makmur, dan
diridai oleh Allah SWT," tuturnya.
Lebih lanjut, Kiai Najib
menegaskan, medan perjuangan santri saat ini ialah belajar dan beribadah dengan
konsisten. Bertujuan untuk masa depan bangsa yang cerah juga mendapat bimbingan
serta pertolongan Allah SWT.
"Satu sisi berjiwa
santri, berusaha istiqamah dalam menjalankan ajaran Islam ahlus sunah wal
jamaah. Di sisi lain, juga cinta tanah air dan berperan aktif dalam membangun
bangsa Indonesia," pungkas beliau.