Tiga Kawan Meninggal Dunia, Aremania asal Probolinggo Masih Menunggu di Kanjuruhan

Rabu, 12 Oktober 2022 - 23:10
Bagikan :
Tiga Kawan Meninggal Dunia, Aremania asal Probolinggo Masih Menunggu di Kanjuruhan
Rusdi berdoa untuk para korban di depan Stadion Kanjuruhan, Rabu (12/10/2022). [Tangkapan layar]

alfikr.id, Malang-11 hari sudah Rusdi, Aremania asal Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo tak pulang. Pemuda berusia 17 tahun itu memilih menetap di Stadion Kanjuruhan hingga Rabu (12/10/2022) siang. 

Selama itu dia berkeliling mengitari stadion. Berjalan dengan tatapan kosong. Tak jarang Rusdi tidur di depan pintu utama stadion dan patung kepala singa tegar.

Tin, perempuan penjual kopi di sekitar stadion menuturkan, Rusdi menonton Arema VS Persebaya bersama tiga orang temannya. “Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. 1 cewek, 2 laki laki. Tinggal dia sendiri,” kata Tin seperti dikutip Beritajatim.com. 

Tin mengaku kerapkali mengobrol dengan Rusdi. Perempuan berusia 59 tahun itu  pun tak sekali-dua meminta Rusdi untuk pulang. Namun dia tetap tak ingin pulang dan menunggu tiga temannya. 

“Saya tanya, pulang lah nak, tiga temanmu sudah tiada. Tapi jawabnya nggak mau pulang, masih merasa ia bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu. Alasannya kalau pulang katanya takut sama kakaknya,” ujar Tin.

Menurut Tin, Rusdi biasa datang ke tempatnya jika hendak ke kamar mandi. Bahkan Tin kerap menggratiskan kopi untuk Rusdi. 

“Kalau mau buang air ke sini mas. Kalau ngopi di sini saya gratiskan juga gak mau. Dia kan anak yatim piatu juga, kasihan saya mas,” tutur Bu Tin menahan tangis.


Rusdi 11 hari bertahan di Stadion Kanjuruhan menanti 3 teman yang telah meninggal dunia. (Muhammad Aminudin/detikJatim)
Keengganan Rusdi untuk pulang bukan tanpa alasan. Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono mengatakan, Rusdi diduga mengalami gangguan mental pasca kerusuhan Stadion Kanjuruhan. Dia mengaku saat ini Tim RSUD Kanjuruhan tengah berupaya melakukan pendekatan untuk menanyainya lebih dalam. 

“Satu-satunya cara untuk mendekatinya adalah menggunakan pendekatan Aremania. Karena selain itu ia selalu menolak,” jelasnya. 

Sub Kordinator Monev dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan Lukito Condro bersama Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono menjelaskan, pihaknya ditugaskan ke Stadion mencari keberadaan Rusdi untuk memberikan pendampingan langsung.

“Anak ini sudah hampir dua Minggu di Stadion. Datang menonton Arema bersama tiga orang temannya, yang tiga orang itu meninggal dunia semua. Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Probolinggo yang mencari keberadaan anak tersebut,” pungkas Hardiono.

Penulis
Abdul Haq
Editor
Abdul Razak

Tags :