Cuaca Ekstrem, Bencana Melanda Empat Kabupaten di Jatim
Selasa, 18 Oktober 2022 - 19:13alfikr.id, Probolinggo-Dalam kurun waktu tiga hari, sejak Minggu (16/10/2022)
hingga Selasa (18/10/2022) bencana melanda empat kabupaten/kota di Jawa Timur. Sebelumnya,
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan cuaca
ekstrem untuk periode 09-15 Oktober 2022.
Potensi cuaca ekstrem tersebut masih dapat terjadi di hampir
seluruh wilayah Indonesia, karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih
cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh
fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal.
Daerah yang dilanda banjir, di antaranya Kabupaten/Kota
Malang. Kemudian banjir bandang di Blitar, di Trenggalek dan di Kabupaten
Banyuwangi. Ketinggian rendaman banji antara 40 centimeter hingga 2 meter.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah di kawasan terdampak untuk
berhati-hati atas bencana alam akhir ini.
Banjir Bandang Rendam Malang 400 Warga Mengungsi
Banjir bandang melanda Kota Malang sekitar petang hari,
Kamis 4 November 2021 akibat terdampak banjir kiriman dari Kota Batu, Jawa Timur.
Ada empat titik wilayah di Kota Malang yang terdampak banjir tersebut seperti
Kelurahan Jatimulyo, Rampal Celaket, Sama'an dan Kotalama.
"Jumlah orang yang mengungsi kurang lebih sekitar 400
orang akibat terdampak banjir," ujar Walikota Malang, Sutiaji pada Kamis 4
November 2021.
Titik pengungsian kata Sutiaji berada di daerah Bougenville,
Kelurahan Jatimulyo, Senaputra di Kelurahan Kotalama dan Kelurahan Sama'an,
Kota Malang. Sejumlah warga tersebut diungsikan karena rumah mereka terendam
oleh material lumpur.
"Di Jatimulyo ada 61 rumah yang terdampak, di Kampung
Putih ada 51 rumah, Sama'an ada 30 rumah dan Kedungkandang ada tujuh
rumah," katanya.
Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Malang mencatat ada sebanyak 622 KK yang terdampak akibat banjir.
Bencana banjir melanda Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten
Malang pada Senin 17 Oktober 2022, kemarin.
“Proses penanganan banjir di Desa Sitiarjo saat ini masih
berjalan pagi hari tadi kami mengirimkan bantuan makanan menggunakan perahu
serta bersih-bersih lingkungan,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD
Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sadono Irawan ujarnya pada Selasa 18 Oktober
2022.
Banjir Bandang di Trenggalek
Banjir bandang kembali menyasar Kabupten Trenggalek, pada
Selasa 18 Oktober 2022. Menyusul hujan deras yang terjadi di sejumlah titik di
Trenggalek.
Untuk sementara tidak ada laporan korban jiwa atas banjir
bandang yang terjadi dua kali dalam 10 hari terakhir ini. Pihak Badan
Penanggulangan Bencana daerah (BPBD)
Trenggalek kini tengah turun makukan ke warga yang terdampak banjir
bandang.
Daerah yang digenangi banjir, beberapa di antaranya
kecamatan yang berdekatan dengan Kota Trenggalek di antaranya di Kelurahan
Tamanan dan Kelutan. Banjir juga menyaar di Kecamatan Karangan, Gandusari dan
Pogalan.
Untuk banjir yang menggenangi rumah warga serta fasilitas
umum antara 30 centimeter hingga 175 centimeter. Data itu yang kini tengah
didalami pihak BPBD Trenggalek untuk antisipasi evakuasi bagi warga terdampak
banjir. Sedangkan daerah yang terparah digenangi banjir yaitu Kelurahan Tamanan
dan Kelutan.
“Itu yang terparah,” ujar Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspita Sari sebagaimana dikutip Antara,
Selasa 18 Oktober 2022.
Akibat banjir juga menyebabkan lalu lintas antara
Trenggalek-Tulungagung terganggu. Kendaraan roda dua dan empat, serta angkutan
umum memilih berhenti dan parkir. Para pengendara tak mau ambil risiki melawan
banjir dan memilih berhenti sementara. Pengendara lebih memilih menunggu banjir
bandang ini surut.
Sebelumnya data dirilis BPBD Trenggalek, Rabu, 12 Oktober
2022 wilayah terdampak banjir dan longsor meluas di sebelas kecamatan dari
sebelumnya enam kecamatan. Sebelas kecamatan yang terdampak bencana banjir
dan/atau longsor itu meliputi wilayah Kecamatan Panggul, Bendungan, Dongko,
Watulimo, Suruh, Munjungan, Pule, Pogalan, Karangan, Gandusari, dan Kecamatan
Trenggalek (kota).
Banjir Bandang Terjang Banyuwangi
Banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi terjadi di
sejumlah titik di Kabupaten Banyuwangi, Senin, 17 Oktober 2022. Lokasi yang
paling parah terjadi di Lingkungan Sutri dan Perumahan Sutri, Kelurahan Sobo
Banyuwangi. Di bantaran sungai, genangan air sempat mencapai ketinggian lebih
dari satu meter. Sejumlah warga harus dievakuasi untuk menghindari adanya
korban jiwa.
Di lapangan, warga yang harus dievakuasi mencapai puluhan
orang. Mereka dievakuasi oleh petugas BPBD Banyuwangi, relawan dan juga TNI
Polri dengan menggunakan perahu karet dari BPBD Banyuwangi.
“Ada sekitar 20 orang yang dievakuasi tadi, ada anak-anak
hingga lansia,” jelas Babinsa Kelurahan Sobo, Serda Didi Budi.
Dari puluhan orang yang dievakuasi, setidaknya dua orang
lansia terpaksa dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan karena
kondisinya yang lemas akibat kedinginan.
Banjir yang terjadi di Banyuwangi terpantau di sejumlah
titik, di antaranya di wilayah Lingkungan Gareng, Kelurahan Sobo, Banyuwangi,
Kawasan Lingkungan Sutri dan Perumahan Sutri, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, dan
juga di kawasan Ujung, Kelurahan Kepatihan Banyuwangi.
Banjir Bandang Rendam Blitar
Hujan yang mengguyur Kabupaten Blitar, Jawa Timur,
mengakibatkan beberapa wilayah banjir, satu di antaranya Lodoyo, Kecamatan
Sutojayan, Minggu 16 Oktober 2022. Hingga Senin pagi tadi, ketinggian banjir
hingga dada orang dewasa. Bahkan ada juga yang mencapai 1,5 meter.
Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, melaporkan sebanyak 34
ekor hewan ternak milik warga mati. Dikutip dari Kliktimes, Kepala Desa Serang,
Handoko Pawiro mengatakan, hewan ternak milik warga itu hanyut setelah
kandangnya diterjang banjir bandang. Kambing-kambing tersebut ditemukan mati di
dekat Pantai Serang yang menjadi muara aliran air.
"Jadi banjir bandang terjadi karena meningkatnya volume
Kali Klatak akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Blitar sejak (Minggu)
kemarin. Ada 34 ekor kambing milik warga yang hanyut diterjang banjir
bandang," ujarnya.
Ada 27 warga Desa Serang yang terdampak banjir. Mulai dari
kehilangan ternak hingga yang dapurnya rusak.