Kemenag Menggelar Simposium Pemikiran Santri, Ditjen: Merespon Isu di G20

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 21:25
Bagikan :
Kemenag Menggelar Simposium Pemikiran Santri, Ditjen: Merespon Isu di G20
Soft opening Mu’tamad 2022. [Tangkapan layar Youtube Pendis Channel]

alfikr.id, Jakarta-Kementerian Agama menyelenggarakan al-Multaqa ad-Dawliy lil-Bahts ‘an Afkar at-Thullab wa-Dirasat Pesantren (Mu'tamad) atau Simposium Khazanah Pemikiran Santri dan Kajian Pesantren di Jakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari Santri 2022. Mu'tamad digelar sebagai penyempurna dari Muktamar Pemikiran Santri Nusantara (MPSN) yang diselenggarakan secara rutin sejak tahun 2018.

Acara yang mempertemukan santri, mahasantri dan pegiat pesantren ini berlangsung di Jakarta, 21-23 Oktober 2022. Mu'tamad perdana membahas penguatan peran pesantren dalam merespon problem sosial.

Simposium nasional ini menjadi etalase pemikiran keislaman yang merupakan perasan dari paper-paper bermutu dari berbagai pesantren di Indonesia. Pesantren banyak berkontribusi pada acara ini karena selama ini telah dikenal sebagai sentra kajian agama. 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani berharap acara ini dapat melahirkan ide-ide baru terkait Islam kekinian di era digital. 

“Ini dapat dijadikan momentum kebangkitan pemikiran pesantren, yang selama ini telah berjuang mempertahankan khazanah keislaman dalam tradisi yang kuat," katanya seperti dikutip dari akun Youtube Pendis Channel. 

Guru besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu mengatakan bangsa ini memerlukan kontribusi positif dari pesantren yang telah melahirkan generasi bangsa yang berkontribusi signifikan mengiringi pembangunan Indonesia.

"Pertemuan ini dapat menjadi perjamuan ilmiah bagi para praktisi keislaman agar lebih siap menyambut era teknlogi digital," tuturnya.

Pada sesi special panel, beberapa ulama terkemuka memberikan paparannya. Di antaranya KH Masdar Farid Mas'udi, KH Rumadi Ahmad, dan KH M Asrorun Ni’am. Pada paralel panel, yang akan menyampaikan temuan-temuannya adalah para panelis muda dari berbagai daerah.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur mengapresiasi penyelenggaraan Mu’tamad 2022 karena terdapat beberapa sub tema yang merespons isu dan dinamika pertemuan forum G20 yang akan digelar di Bali, November mendatang. 

“Kegiatan yang menjadi ajang berhimpunnya para praktisi, peneliti dan pemerhati pesantren ini terlibat pula dalam perbincangan tiga lokus penyelenggaraan forum G20; pertama arsitektur Kesehatan Global; kedua Transformasi Digital; ketiga Ketahanan Energi dalam Perspektif Pesantren,” terangnya.

Dia mengungkapkan, kegiatan ini menjadi ajang konsensus pemikiran para praktisi, peneliti dan pemerhati pesantren di Indonesia, meliputi santri/mahasantri, alumnus pesantren, dan penggiat literasi Islam.

Setiap tahun studi Islam di pesantren menemukan pemikiran dan gagasan baru dalam khazanah keislaman. Pemikiran dan gagasan baru inilah yang ditampilkan dalam forum Mu'tamad. Materi-materi dihimpun panitia melalui mekanisme call paper yang sudah harus disubmit sebelumnya, lalu dilakukan seleksi.

"Materi terbaik yang lulus seleksi itulah yang akan dipresentasikan dan didiskusikan di hadapan audiens," kata Waryono saat melakukan soft opening acara di Sunlake Hotel, Jakarta (21/10/2022).

Menurut Waryono, kegiatan simposium ini terbagi dalam empat agenda utama yaitu special pannels, parallel session, bedah buku, dan bedah tokoh.

Penulis
Adi Purnomo S
Editor
Abdul Razak

Tags :