Borobudur dari Balik Keindahan Bukit Dagi
Sabtu, 31 Desember 2022 - 05:11
alfikr.id, Magelang- Wisata alam yang terletak di Kabupaten Magelang itu bernama Bukit Dagi. Tepat di daerah komplek Candi Borubudur, destinasi tersebut memiliki 275 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Bukit Dagi sendiri merupakan salah satu dari tiga bukit di
kawasan Taman Wisata Candi Borubudur. Selain Bukit Dagi terdapat Bukit Jaten, dan
Bukit Borubudur. Posisi bukit dagi berada di sebelah barat Candi Borubudur.
Untuk sampai di kawasan Bukit Dagi para wisatawan dapat
memanfaatkan transportasi berupa mobil klasik yang dikelola warga setempat. Sepanjang perjalanan pengunjung akan menelusuri jalan pedesaan yang dikelilingi sawah-sawah hijau.
Konon Bukit Dagi ini menjadi tempat bertemunya para tokoh
besar untuk berdiskusi, menggali inspirasi, bahkan menjadi tempat untuk
menyusun strategi. Di samping itu bukit tersebut juga menjadi tempat pengawasan Candi Borubudur.
Mengutip dari kompas.id, sebelum candi borubudur dibangun
sekitar abad ke-8 dan Ke-9 di era Dinasti Syailendra yang merupakan penganut
agama Budha Mahayana, konon Bukit Dagi memiliki dua fungsi khusus.
"Dari buku yang saya baca bukit Dagi merupakan miniatur
Candi Borubudur sebelum candi tersebut di bangun. Saat pembangunan berlangsung,
bukit dagi menjadi tempat untuk memantau pembangunan," tutur Dayat yang memandu
wisata kala itu kepada kompas.id
Bukit Dagi memiliki nama lengkap Bukit Dagi Abhinaya. Nama tersebut diambil
dari bahasa Sangsekerta yang berarti inspirasi dan kreativitas. Dengan penamaan
tersebut di harapkan para pengunjung dapat mendapatkan inspirasi dan
kreativitas.
Dayat menuturkan, Candi Borubudur sesungguhnya merupakan
monumen agama yang digunakan sebagai tempat kontemplasi, sekaligus
menggambarkan perjalanan Sang Budha. Banyak ilmu kehidupan yang bisa diambil
dari monumen tersebut dan dapat dijadikan panduan dalam melakoni kehidupan.
"Kalau kata orang Jawa hakikat Borubudur adalah ilmu
penguripan atau ilmu kehidupan. Manusia tak hanya dapat belajar soal struktur
bangunanya saja tetapi ada banyak hal yang bisa di pelajari. Ada sopan santun
disana, ada cinta kasih, ada ajaran untuk berdrema, dan ajaran untuk menjaga
semesta," terang Dayat.
Borobudur juga sekaligus menjadi simbol hubungan antara raja
dan rakyat. Selain itu, Candir Borobudur memiliki keunikan pada materialnya dan
proses penciptaanya. Hal itu kemudian mengilhami Amero dalam melahirkan koleksi
Lavani.
Tidak mengherankan saat sebelum pandemi Covid-19 melanda, Bukit Dagi dikenal sebagai
tempat berkotemplasi. Dalam bahasa Jawa disebut laku tetirah.
Di Bukit Dagi, setelah para wisatawan menaiki anak-anak
tangga menuju puncaknya terdapat halaman yang luas, di sini lah para wisatawan
dapat duduk bersantai sambil menghilangkan penat setelah menaiki anak tangga.
Di bukit ini juga para wisatawan dapat menyaksikan keindahan matahari terbit dari ufuk timur. Pemandangan indah itu kian sempurna dengan hamparah pohon pinus.
Dari atas Bukit Dagi, para wisatawan dapat melihat siluet
stupa induk Candi Borubudur yang terlihat begitu agung di antara ribuan
pepohonan, yang berlatar Pegunungan
Menoreh yang diselimuti embun pagi. Meski tak tampak keindahan Candi Borobudur
karena terhalang jarak, namun keangungan Borobudur tetap memancar
layaknya sebuah mahakarya.
Dilansir dari solopos.com, di Bukit Dagi para wisatawan
dapat menikmati kuliner sembari diiringi musik tradisional
Gamelan. Selain itu para wisatawan dapat belajar wisata edukasi budaya seperti
sesi belajar membuat kerajinan dari janur, memainkan gamelan, mendengarkan cerita
sejarah Candi Borobudur dan masih banyak lagi.