alfikr.id, Probolinggo-  "Kekerasan verbal terhadap mahasiswi yang ada di lingkungan Perguruan Tinggi tentu juga masuk dalam kinerja satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) nanti," kata Sri Astutik Andayani salah satu Pansel Tim satgas PPKS di Universitas Nurul Jadid saat diwawancarai alfikr.id

Dia menerangkan bawa PPKS ada beragam jenisnya. Bukan hanya pelecehan dan kekerasan seksual secara fisik. Namun juga secara verbal. “Seperti catcalling,” kata Astutik. 

Sejauh ini kasus pelecehan dan kekerasan seksual di Unuja, kata Astutik, belum pernah terdengar. Dia mengaku belum pernah mendapat pengaduan secara langsung dari penyintas. 

Dia mengatakan bahwa pengetahuan akan pentingnya isu-isu gender akan terus digalakkan. Termasuk edukasi dan sosialisasi tentang kekerasan seksual. Kesadaran tersebut bertujuan agar meminimalisir kerjadian. 

“Sehingga mahasiswa tahu tentang apa itu kekerasan seksual. Jadi ketika terjadi kekerasan seksual bisa melapor ke Satgas PPKS,” jelasnya. 

Astutik menegaskan bahwa apabila terjadi pelecehan dan kekerasan seksual  maka akan diberi sanksi, mulai dari yang ringan hingga berat. “Kita lihat nanti Tim Satgasnya," tegasnya.

“Maka, Tim Satgas ini nantinya berkomitmen untuk melakukan secara professional. Agar Unuja bisa menjadi ruang aman untuk siapapun,” imbuhnya.