PCINU Tiongkok Menggelar Launching dan Bedah Buku Santri di Tiongkok

Selasa, 07 Februari 2023 - 21:56
Bagikan :
PCINU Tiongkok Menggelar Launching dan Bedah Buku Santri di Tiongkok
Jurnalis Kompas Iwan Santoso saat menjadi pembicara dalam acara bedah buku PCINU Tiongkok di PBNU Senin (6/2/2023), (FOTO: Istimewa).

alfikr.id, Tiongkok- Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok menggelar peluncuran dan bedah buku “Santri Indonesia di Tiongkok” Kegiatan ini berlangsung di Auditorium FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Senin (6/2/2023). Dalam rangka Memeriahkan perayaan Satu Abad NU.

Acara tersebut menghadirkan sejumlah narasumber sebagai pembedah dengan dipandu oleh moderator Surotul Ilmiyah mahasiswa S3 jurusan Public Health di Central South University, Changsa, Provinsi Hunan, Tiongkok.

pembicara dalam beda buku “Santri Indonesia di Tiongkok” tersebut adalah Wasekjen PBNU KH Imron Rosyadi, Editor Buku sekaligus Rais Syuriyah PCINU Tiongkok Ahmad Syaifuddin Zuhri, M. Fathoni Hakim Peneliti Pusat Kajian Indonesia-Tiongkok (PUSKIT) FISIP UINSA, dan Candra Gautama Editor Senior penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).

Dalam acara tersebut, KH Imron Rosyadi menjelaskan, dengan adanya Buku ini menjadi sangat strategis sebagai jembatan kesepahaman hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. "penting bagi para santri untuk mengejar mimpi belajar ke negeri China," ungkapnya.

Wasekjen PBNU menambahkan, hal ini beririsan dengan kemunduran yang terjadi di Barat dan kebangkitan Timur di berbagai bidang, termasuk aspek ekonomi. Timur dalam konteks ini adalah Asia, yang mana terdapat tiga peradaban besar (Hindu, Buddha dan Islam). 

"India di Asia Selatan adalah representasi Hindu, China di Asia Timur representasi Buddha, dan Indonesia sebagai simbol Islam berada di Asia Tenggara," terangnya dalam acara beda buku tersebut.

Rais Syuriyah PCINU Tiongkok Ahmad Syaifuddin Zuhri menjelaskan, Didalam buku tersebut menjelaskan tentang kompilasi pengalaman keagamaan, keislaman, Pendidikan, sosial-budaya dan politik, ekonomi serta perkembangan teknologi di negeri Panda.

“Di edisi terbaru ini ditambahkan penekanan pada peran dan kontribusi santri dalam meningkatkan hubungan antarmasyarakat Indonesia dan Tiongkok,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Editor Senior KPG Candra Gautama, mengajak para santri di Tiongkok untuk tidak berhenti menulis literasi dalam bentuk buku. "Santri di Tiongkok bisa memproduksi ide dan gagasan melalui konten-konten digital," jelasnya kepada para santri.

Kesepahaman tentang pengaruh budaya Tiongkok di Indonesia di sektor makanan, pakaian, arsitektur bisa dijadikan konten yang menarik dalam peningkatan hubungan antar warga. Memroduksi konten yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan lintas disiplin ilmu,” ungkapnya.

Editor Senior KPG menambahkan, Kesepahaman tentang pengaruh budaya Tiongkok di Indonesia di sektor makanan, pakaian, arsitektur bisa dijadikan konten yang menarik dalam peningkatan hubungan antar warga.

"Memroduksi konten yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan lintas disiplin ilmu,” ungkapnya.

Peneliti Pusat Kajian Indonesia-Tiongkok (PUSKIT) FISIP UINSAM Fathoni Hakim berharap PCINU Tiongkok dapat meningkatkan interaksi antarwarga Indonesia-Tiongkok yang lebih bersifat sosial-budaya.

"Maka peran fasilitator ini bisa diambil oleh PCINU kedepan, sebab PCINU berpeluang menjadi fasilitator dalam peningkatan ekonomi dan pendidikan di kedua negara.” ungkapnya.

Fathoni Hakim menjelaskan, Isu industri halal (halal food, halal tourism, halal pharmaceutical, halal standard and certification) bisa menjadi konsentrasi kedepan. Investasi yang dilakukan Tiongkok di Indonesia yang mayoritas di aspek energi dan sumber daya alam juga menarik diperhatikan. 

"Lebih-lebih tempat investasi tersebut berada di basis NU," terangnya pada akhir sesi.

Penulis
Zulfikar
Editor
Zulfikar

Tags :