Bedah Buku Dampak PLTU di Tiga Wilayah, Rizal: PMII Probolinggo Perlu Ada Langkah Konkrit

Rabu, 15 Maret 2023 - 13:12
Bagikan :
Bedah Buku Dampak PLTU di Tiga Wilayah, Rizal: PMII Probolinggo Perlu Ada Langkah Konkrit
Peserta diskusi bedah buku saat menyimak pemaparan narasumber di Aula Universitas Zainul Hasan Genggong, (14/03/2023) siang. [Foto: Rocky Rahmatullah]

alfikr,id, Probolinggo - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Komisariat se-Probolinggo menggelar bedah buku berjudul "Melihat Ulang Dampak PLTU di Tiga Wilayah: PLTU Paiton, PLTU Pacitan, PLTU Cilacap, Selasa (14/03/2023). Kegiatan yang bertempat di Aula Universitas Zainul Hasan Genggong itu diikuti ratusan kader.

Dihadiri langsung oleh Abdul Haq sebagai salah satu penulis buku dan Abdurrahim selaku dosen ilmu hukum Universitas Zainul Hasan Genggong. Buku hasil tulisan kolaboratif antara WALHI Jatim, WALHI Jateng dan WALHI Jogjakarta itu berhasil memantik pengetahuan para kader PMII Probolinggo terkait dampak penggunaan energi batubara.

Muhamad Iqbal, Ketua Komisariat PMII Universitas Nurul Jadid, mewanti-wanti agar seluruh kader tidak mudah terbuai dengan apa yang telah disuguhkan oleh PLTU. Namun ia berharap agar mereka melihat secara kritis dampak negatif dari PLTU Paiton. Sebab, kata Iqbal, para kader terbilang orang yang setiap harinya terpapar langsung dari aktifitas industri besar tersebut.

"Jangan hanya melihat megahnya PLTU saja, tetapi kita harus melihat seperti apa dampak yang telah dirasakan masyarakat hari ini," ungkap Iqbal pada alfikr.id.

Acara yang dihadiri kurang lebih seratus peserta itu membuat para Ketua Komisariat PMII Probolinggo berharap agar selanjutnya ada upaya kongkrit, baik itu berupa litigasi maupun non-litigasi.

Hal senada juga diutarakan Ketua Umum PC PMII Probolinggo, Abu Rizal Hakim. Ia sangat mengapresiasi kegiatan yang telah diselenggarakan oleh komisariat yang ada di bawah naungannya itu. Rizal berharap agar ke depannya kader PMII Probolinggo jauh lebih konsisten lagi mengawal isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan. 

"Karena ini berkaitan dengan materi Hablum Minal 'Alam yang telah kita pelajari di PMII," ungkap pria yang akrab disapa Rizal.

Rizal memaparkan bahwa jika problem ini diabaikan, maka sangatlah miris. Karena bagaimanapun kehadiran industri itu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Namun, ini malah berbanding terbalik masyarakat malah dirugikan. 

Dengan demikian kedepannya dia akan mengatur strategi gerakan konkrit terkait PLTU Paiton. "Seperti melakukan penguatan data serta advokasi kepada masyarakat terkait dampak dari PLTU itu sendiri,” ujarnya.

Penulis
Agus Wahyudi
Editor
Abdul Razak

Tags :