Kelangkaan Pupuk, Kelompok Tani Paiton Bersama-sama Mencari Solusi

Senin, 03 April 2023 - 16:55
Bagikan :
Kelangkaan Pupuk, Kelompok Tani Paiton Bersama-sama Mencari Solusi
“Beberapa bulan terakhir saya mendengar kelu kesah para petani ketika saya berinteraksi dengan masyarakat, kelangkaan pupuk-harga pupuk yang naik sehingga tidak terkontrol, banyak petani yang terdampak,” kata Gus Muhammad Al-Fayyadl. [alfikr.id/Ibrahim]
alfikr.id, Probolinggo - Akhir-akhir ini, kelompok tani di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur mengeluhkan tentang kelangkaan pupuk subsidi. Sehingga para petani terpaksa harus menunggu lama ketersediaan pupuk dengan harga yang cukup tinggi. Kelangkaan pupuk dan harganya yang meningkat drastis menjadi persoalan bagi kelompok tani khususnya di kecamatan Paiton, Probolinggo, Jawa Timur (Jatim).

“Beberapa bulan terakhir saya mendengar keluh kesah para petani ketika saya berinteraksi dengan masyarakat tentang kelangkaan pupuk kimia dan harga pupuk yang naik sehingga tidak terkontrol, banyak sekali petani yang terdampak,” kata Gus Muhammad Al-Fayyadl.

Hal tersebut disampaikan oleh Gus Muhammad Al-Fayyadl dalam kegiatan diskusi dan buka bersama dengan tema “Membongkar Kelangkaan Pupuk” yang digelar oleh komunitas Mella Ate di Café Bams, Paiton, Probolinggo, Minggu sore (02/04/2023).

Menurut Gus Fayyadl, adanya penggunaan pupuk kimia ini semenjak revolusi hijauan (80-an) pada masa orde baru. Lantas dari itu menjadi akar permasalahan yang mendorong ketergantungan para petani pada pupuk kimia, meskipun pupuk kimia dapat merusak tanah dalam jangka Panjang.

Walaupun begitu, untuk mengatasi kelangkaan pupuk Gus Fayyadl mengajak para petani, pemerintah, pemuda dan juga mahasiswa bersama-sama mencari solusinya.

“Wajib bagi kita mencari solusi, tidak semata-mata keluh kesah atau menyalahkan, kita harus mencari solusi dan letak permasalahannya dan kita perbaiki,” ujar Gus Fayyadl.

Lebih lanjut, dampak dari penggunaan pupuk kimia membawa banyak dampak negatif, salah satunya terhadap tanah. Dan juga tidak serta merta kelangkaannya, tapi seandainya pupuk itu mudah diperoleh, apakah itu memperbaiki sistem pertanian kita menjadi lebih baik? lebih memberdayakan kepada petani?

Kelangkaan Pupuk, Kelompok Tani Paiton Bersama-sama Mencari Solusi, Minggu (02/04/2023). [alfikr.id/Ibrahim La Haris]

"Jika yang dibahas hanya kelangkaannya saja, berarti yang dibahas soal distribusi, tidak akan membawah pada tataran penggunaan produksi dari pupuk itu, karena pupuk itu terbukti berdampak banyak," ungkap Gus Fayyadl.

Menurut Bambang Suprayono Bidang Sarana Penyuluhan Pertanian mengatakan bahwa sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan), pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi para petani yang bergabung dalam kelompok tani yang menyusun sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"Petani yang berhak mendapatkan pupuk itu petani yang sudah tercatat di e-RDKK sesuai pengajuan yang diterima kementan dari usulan pemerintah daerah dan kami juga sudah sampaikan apabila ingin mendapatkan pupuk silahkan mendaftarkan kelompok tani setempat dengan membawa fotocopy KTP dan KK" kata Bambang Suprayono.

Keterangan menurut Pak Sodikin petani Sidodadi, Paiton, Probolinggo kesulitan mengakses pupuk subsidi karena stok terbatas dan sulit didapatkan. Bukan hanya harganya yang naik, mau beli ditempat lain tidak diizinkan. Sedangkan di kelompok tani juga belum ada. Padahal petani sangat butuh,” ujarnya.

">
Penulis
Ibrahim La Haris
Editor
Adi Purnomo S

Tags :