Menilik Tradisi Gentong Haji di Desa Suranenggala Kidul Cirebon

Kamis, 08 Juni 2023 - 01:19
Bagikan :
Menilik Tradisi Gentong Haji di Desa Suranenggala Kidul Cirebon
Salah seorang masyarakat sedang mengambil air di dalam gentong untuk diminum. Gentong tersebut sengaja diletakan di depan halaman rumah agar dapat diminum oleh masyarakat yang melintas, [Sumber Foto: okezone.com]

alfikr.id, Cirebon- Tanuri, merupakan salah satu jamaah haji asal Kabupaten Cirebon. Dia berangkat menunaikan ibadah haji pada tanggal 31 Mei 2023. Sesaat setelah wanita berumur 65 tahun itu berangkat ke tanah suci, keluarganya pun mulai menyiapkan sebuah gentong berisi air untuk diletakkan di halaman rumah.

Gentong yang berisi air itu sengaja diletakan di depan halaman rumah agar masyarakat yang melintas bisa menikmati air tersebut secara gratis. Selain meletakan gentong, pihak keluarga juga akan melakukan pengajian secara rutin sampai jamaah haji balik dari tanah suci.

Gentong tersebut ditutupi dengan kukusan yang terbuat dari anyaman. Hal tersebut dilakukan agar air di dalam gentong tidak terkena kotoran debu. Selain itu, keluarga Tanuri juga turut menyediakan seperangkat kendi, gelas kecil dan gayung batok atau gayung plastik.

Kebiasaan masyarakat yang meletakkan gentong di sekitar halaman rumah itu, dilakukan ketika ada salah satu pihak dari keluarga sedang melakukan ibadah haji. Kebiasaan tersebut dikenal dengan tradisi Gentong Haji.

Tradisi tersebut secara filosofis bermakna sedekah air atau usaha mendoakan keluarga yang sedang menunaikan ibadah haji, agar merasa adem dan tak merasa panas ketika terkena terik matahari selama beribadah di tanah suci.

Menukil dari detikjabar.com, salah satu kerabat Tanuri, Didi (50) menjelaskan, tujuan dari tradisi Gentong Haji ini sebenarnya adalah sedekah. Dengan bersedekah ini, diharapkan anggota keluarga yang sedang berangkat ke tanah suci dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan nyaman.

"Intinya sih Gentong Haji ini sebagai bentuk sedekah. Agar anggota keluarga yang sedang menjalankan ibadah haji dapat dipermudah dan dilancarkan," ucap Didi saat berbincang dengan wartawan detikJabar.com.

Selama Gentong Haji berada di sekitar halaman rumah, setiap orang bisa bebas mengambil dan memanfaatkannya secara gratis. Sebab, gentong tersebut memang senjata diletakkan di halaman rumah agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Masyarakat, tetangga, orang lewat, sampai pedagang, siapapun boleh mengambil air itu," kata Didi.

Bagi sebagian masyarakat di Cirebon, air dari Gentong Haji ini merupakan air yang dipercaya memiliki keberkahan tersendiri. Selain untuk diminum, tidak sedikit juga masyarakat yang memanfaatkan air yang ada di dalam gentong untuk membasuh muka.

Sebagian masyarakat percaya, jika meminum air tersebut. Maka akan bisa mengikuti jejak si pemilik rumah untuk melakukan ibadah haji di tanah suci.

Hal ini salah satunya seperti yang dilakukan oleh Sukardi. Selain untuk menghilangkan haus, ia juga mengaku sengaja meminum air gentong tersebut dengan harapan agar bisa mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.

 "Iya minum (air gentong) karena haus. Kemudian berharap juga supaya bisa ikut (naik haji)," kata Sukardi pada detikjabar.com.

Penulis
Ahmad Rifa'i
Editor
Zulfikar

Tags :