Begini Ikhtiar Tenaga Kesehatan Haji Mencegah Jemaah Alami Demensia

Kamis, 08 Juni 2023 - 09:48
Bagikan :
Begini Ikhtiar Tenaga Kesehatan Haji Mencegah Jemaah Alami Demensia
Jemaah haji Indonesia kelompok terbang (kloter) pertama terus berdatangan di Bandara Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Rabu (24/5/2023). [Sumber foto: Liputan6/Nafiysul Qodar]
alfikr.id, Jakarta- Demensia adalah penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya. Penyakit ini sering terjadi pada lanjut usia (Lansia) saat menunaikan ibadah haji.

Melansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id berdasarkan laporan petugas pelayanan kesehatan haji, ada sejumlah jemaah haji Lansia mengalami demensia setelah tiba di Madinah.

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dokter Muhammad Imran, mengatakan hal tersebut harus ditangani secara tepat. Sehingga bisa mengantisipasi jemaah haji yang mengalami demensia, karena penyakit ini sewaktu-waktu bisa kambuh.

“Demensia ini merupakan fenomena yang terjadi kepada jemaah haji Indonesia di tahun ini. Karena tahun ini memang jumlah jemaah haji Lansia lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata dr. M. Imran pada konferensi pers secara virtual, pada Senin (05/06/23).

Menukil dari cnnindonesia.com, Kemenkes mendata setidaknya 45 persen dari 200 ribuan jemaah haji Indonesia tahun ini berusia di atas 60 tahun atau termasuk Lansia. 

Menurut  Imran, jemaah yang mengalami demensia perlu diberi stimulasi kognitif. Hal tersebut dilakukan dengan mengajak pasien ngobrol dan bersosialisasi. Selanjutnya tenaga kesehatan haji melakukan pendampingan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya demensia. 

Stimulasi kognitif itu, Imran mencontohkan, seperti mengajak pasien ngobrol atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Biasanya setelah terapi ini, ingatan pasien akan pulih kembali.

“Ajak jemaah itu bercerita dan itu bisa dilakukan pendampingan dengan selalu mengajak mereka bersosialisasi, berdoa, zikir bersama, kemudian menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan jemaah Lansia menjadi lelah,” ucapnya.

Gejala-gejala demensia, biasanya terlihat ketika  jemaah haji mengalami disorientasi (mudah lupa), seperti kasus jemaah haji minta pulang saat di pesawat, kemudian ada beberapa kasus jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci masih menganggap berada di kampungnya.

“Penyakit ini terjadi karena si jemaah sulit mempelajari hal baru, sulit konsentrasi, termasuk mengingat waktu dan tempat,” tuturnya.

Sedangkan, jemaah yang mengalami demensia langsung dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah. Penderita demensia akan mendapatkan terapi stimulasi kognitif. Biasanya setelah terapi ini ingatan pasien akan pulih kembali.

“Setelah pasien pulih harus tetap diwaspadai. Karena demensia ini bisa muncul kembali terutama disebabkan kelelahan dan dehidrasi. Bagi jemaah Lansia sangat disarankan untuk beristirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri beraktivitas di luar kegiatan ibadah haji,” tegas Imran.

Di samping itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo mengatakan bahwa pihaknya secara masif melakukan edukasi kepada seluruh jemaah haji Indonesia, terutama Lansia yang mempunyai risiko tinggi kesehatan untuk tidak memaksakan diri melakukan aktivitas fisik yang berlebihan.

“Kami juga meminta jemaah haji mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan selalu menggunakan alat pelindung diri seperti payung, masker, kaca mata hitam, semprotan air, dan alas kaki saat berada di luar hotel.

"Jadi semprotan air pun juga digunakan, jika mereka mulai merasa kering di kulitnya supaya tidak terjadi iritasi di kulitnya,” imbuh Liliek, seperti dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Sementara, Liliek juga mengimbau kepada jemaah haji untuk minum air minimal satu gelas atau 200 mililiter per jam dan jangan menunggu haus.  Kemudian bagi jemaah haji yang memiliki penyakit komorbid agar minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran dan memeriksakan diri secara rutin ke tenaga kesehatan haji.

“Jika ada keluhan badan kurang sehat segera hubungi petugas kesehatan terdekat, siapapun petugas kesehatannya, supaya nanti bisa segera diberikan tindakan," pungkasnya.

Penulis
Ahmad Rifa'i
Editor
Zulfikar

Tags :