Mengenal Teater Tutur Tupai Janjang Sumatra

Minggu, 02 Juli 2023 - 12:40
Bagikan :
Mengenal Teater  Tutur Tupai Janjang Sumatra
Penampilan teater tutur tupai janjang

Alfikr.id, Probolinggo- Indonesia adalah salah satu negara terbesar di Asia Tenggara yang memiliki amat banyak jenis kesenian (teater) taradisonal dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, dan agama. Salah satunya seperti Teater Tutur Tupai Janjang di Siulak Kerinci, Sumatra.

Teater Tutur Tupai Janjang merupakan suatu tradisi yang bercerita oleh pendongeng tradisional sambil menari dan memperagakan watak serta pekerjaan tokoh dari cerita yang dibawakan. Dikutip dari Jurnal Ekspresi Seni, Teater Tutur Tupai Janjang berkemban sejak tahun 1950-an di  Siulak Kerinci.

Tupai Janjang (dalam penampilannya) juga disebut sebagai pertunjukan one man show, karena hanya dimainakan oleh satu orang pemeran saja. Keseluruhan tokoh dalam cerita yang dibawakan, semuanya dihidupkan sendiri oleh tukang tutur. Ia berpindah karakter dari satu tokoh ke tokoh lain sesuai dengan wujud dan karakter dalam cerita.

Didalam Teater ini, mengisahkan tentang seorang ibu yang sudah tidak lama mempunyai anak. Suatu ketika pun ia hamil dan melahirkan. Anak tersebut sangat didambakan dan dimanja oleh orang tuanya, namun tingkah laku dari anak tersebut seperti tupai. Melompat kesana kemari, dan mengganggu tanaman orang di ladang..

Tukang tutur dalam Teater tersebut, tidak hanya harus mampu berdendang dengan baik. Namun, tukang tutur juga dituntut untuk mampu memerankan tokoh dari lakon ke bentuk lakonan atau akting dengan baik pula.

Ada kalanya tukang tutur harus mampu menampilkan karakter seorang istri, dengan seketika berubah menjadi suami, dan seterusnya. Tukang tutur dalam melakukan perubahan tokoh dan karakter, ia menggunakan semua elemen panggung, seperti kostum dan property, hingga perubahan peran tersebut bisa dipahami oleh penonton.

Pementasan Tupai Janjang digelar di tempat lapang, seperti beranda rumah, halaman, atau lapangan terbuka. Dalam pementasannya, tradisi tersebut dipertunjukkan saat upacara adat yang digelar setelah shalat isyak sampai menjelang waktu shalat subuh.

Namun saat ini, Teater Tutur Tupai janjang ini jarang  dipentaskan. Turunnya volume pementasan ini dikarenakan tidak adanya regenerasi menjadi penutur. Faktor lainnya adalah minimnya minat masyarakat dan masuknya buda modern dalam hiburan, seperti orgen tunggal atau hiburan yang selalu disajikan di Televisi.

Penulis
Sukma Agung Adi Luwih
Editor
Imam Sarwani

Tags :