Ospektren 2023, KH. Moh. Zuhri Zaini: Ilmu Tanpa Akhlak Bisa Membahayakan Diri Sendiri dan Masyarakat

Sabtu, 09 September 2023 - 20:35
Bagikan :
Ospektren 2023, KH. Moh. Zuhri Zaini: Ilmu Tanpa Akhlak Bisa Membahayakan Diri Sendiri dan Masyarakat
Potret Orientasi Pengenalan Kampus dan Pesantren, Sabtu (9/9/2023). [Sukma Agung Adi Luwih/Alfikr]

alfikr.id, Probolinggo- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, KH. Moh. Zuhri Zaini memberikan sambutan kepada calon mahasiswa baru Universitas Nurul Jadid (Unuja) pada kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus dan Pesantren (Ospektren), Sabtu (9/9/2023) Pagi.

Dalam sambutannya, beliau berharap kepada para calon mahasiswa baru untuk selalu mengedepankan akhlakul karimah dalam mencari ilmu, tujuannya agar ilmu yang dimiliki dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.

“Kita harus meningkatkan karakter dan akhlakul karimah. Sebab ilmu tanpa akhlak yang baik, justru tidak akan berguna dan akan membahayakan diri sendiri maupun masyarakat,” dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini.

Beliau juga mendoakan para calon mahasiswa baru agar sukses dalam menempuh studi. Sehingga ilmu yang diperoleh dapat berguna dan bermanfaat. Sebab menurutnya, ilmu yang bermanfaat merupakan bekal hidup untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Sementara itu, Hambali, Wakil Rektor I mengatakan bahwa tujuan di dirinyakanya Unuja untuk ikut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan agama.

Calon mahasiswa baru Unuja, sedang mendengarkan pelbagai sambutan dari jajaran civitas akademika, Sabtu (9/9/2023) Pagi. [Sukma Agung Adi Luwih/Alfikr].

“Hal itu akan terwujud ketika kita bisa konsisten dalam memahami, mengerti dan mengimplementasikan Trilogi dan Panca Kesadaran Santri,” kata beliau.

Untuk itu beliau menganjurkan kepada calon mahasiswa baru untuk memahami Trilogi dan Panca Kesadaran Santri. 

Dalam sambutannya, Hambali menerangkan Trilogi dan Panca Kesadaran Santri merupakan fondasi dasar yang dicanangkan oleh Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Zain Mun'im. Dan ini, menurut Hambali, tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Trilogi dan Panca Kesadaran Santri justru menjadi penguat implementasi Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila sebagai falsafah dan fondasi dasar Republik Indonesia,” pungkas Hambali.

Adapun Trilogi santri: Memperhatikan kewajiban-kewajiban fardhu ain, Mawas diri dengan meninggalkan dosa-dosa besar, berbudi luhur kepada Allah SWT dan makhluk. 

Sedangkan kesadaran Panca santri: Kesadaran beragama, Kesadaran berilmu, Kesadaran bermasyarakat, Kesadaran berbangsa dan bernegara, dan terakhir kesadaran berorganisasi.

Penulis
Ibrahim La Haris
Editor
Adi Purnomo S

Tags :