Liburan Pesantren, KH. Moh. Zuhri Zaini: Libur Bukan Berarti Mengangur atau Bermalas-malasan
Senin, 25 September 2023 - 03:11alfikr.id, Probolinggo- "Libur bukan berarti mengangur atau bermalas-malasan, sebab kalau masa libur tak di isi dengan sesuatu yang bermanfaat kita sama saja rugi," hal ini di sampaikan Pengasuh Kiai Zuhri Zaini dalam tausiahnya di Masjid Jami Pondok Pesantren Nurul Jadid, Minggu (25/09/23) Malam.
Kiai Zuhri menyampaikan, waktu dan masa termasuk usia begitu berharga, bahkan lebih berharga daripada uang, harta ataupun jabatan sekalipun. Uang kalau hilang bisa dicari, sedangkan umur tidak bisa.
"Upayakan setiap detik, menit, jam, bahkan hari, umur kita digunakan dengan hal-hal yang tidak membahayakan," harap beliau kepada para santri.
Kiai Zuhri menambahkan, kalau menurut pepatah Arab "Waktu itu jauh lebih berharga ketimbang emas", jadi hargailah waktu. Sebab, tidak ada yang tahu kapan kita akan mati. Bisa saja yang muda mendahului yang tua.
"Umur, waktu dan usia yang tersisa yang diberikan Allah kepada kita harus digunakan dengan hal-hal yang bermanfaat baik dalam kehidupan didunia maupun akhirat," dawuhnya.
Alhamdulillah di pondok, beliau menambahkan, kita dapat menimbah ilmu dan menempuh pendidikan. Sebab tidak semua putra-putri atau masyarakat bisa berkesempatan untuk mondok dikarenakan kekurangan biaya dan sebagainya.
"Teman-teman santri harus bersyukur, karena ini merupakan suatu anugerah yang tidak boleh disia-siakan dan main-main," dawuh Kiai Zuhri.
Dalam mengisi waktu dengan hal-hal yang berguna, lanjut Kiai Zuhri, bukan harus selalu serius atau berzikir terus, bahkan ngaji. Ada waktunya makan, refreshing entah itu olahraga ataupun sedikit rekreasi.
"Ingat kita di rumah hanya 10 hari, oleh karena itu harus digunakan dengan hal-hal yang bermanfaat," pesannya kepada para santri.
Menurut kiai Zuhri, libur ini dimaksudkan agar para santri tidak jenuh dengan kegiatan-kegiatan yang ada di pondok setiap hari.
"Jadi hanya sekadar refreshing, biar kita bisa bersemangat kembali ketika sudah balik ke pondok," terangnya.
Liburan pondok, lanjut Kiai Zuhri, jangan diisi dengan hal-hal yang tidak berguna ataupun membahayakan. Selain itu, jangan jadikan waktu liburan untuk bermalas-malasan.
"Ada sebagian santri, ketika di pondok kerasan tetapi waktu liburan kerjaanya hanya bermalas-malasan dan ketika kembali tidak kerasan lagi," dawuhnya.
Kiai Zuhri mengatakan, jadikan waktu liburan sebagai momen untuk mempraktikkan ilmu dan pembuktian diri kalau kita berhasil mondok dengan ada perubahan kearah yang lebih baik.
"Kalau kita mondok tidak ada perubahan, malah tambah tidak karu-karuan. Itu akan membuat orang tua kita tidak akan senang dan merasa gagal memondokkan anaknya," tuturnya.
Selain itu, menurut Kiai Zuhri, liburan pondok ini harus dijadikan ajang atau momen untuk mempraktikkan amal, adab dan ahklakul karimah. Sebab, semua itu yang menilai orang di sekitar kita.
"Jagalah tata krama dan upayakan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita. Baik kewajiban kepada sesama termasuk kepada orang tua," pesannya kepada para santri.