Pentingnya Memahami Najis dan Cara Menyucikannya
Kamis, 01 Agustus 2024 - 16:40alfikr.id, Probolinggo- Islam
merupakan agama yang mencintai akan kebersihan dan kesucian dalam segala hal,
terutama berkaitan dengan ibadah. Setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan
suci dan bersih baik dari kotoran maupun najis. Karena salah satu syarat
keabsahan ketika salat dan ibadah lainnya ialah suci dari najis.
Oleh sebab
itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui macam dan tata cara menyucikan najis. Lantas, apa yang dimaksud
dengan najis dan bagaimana cara menyucikannya? Berikut ini penjelasannya.
Secara
harfiah (bahasa), najis merupakan segala sesuatu yang dianggap kotor, seperti
ingus, air ludah, air keringat, air sperma, dan lainnya. Sementara secara
istilah dalam ilmu fiqih, najis adalah sesuatu yang diyakini dan dapat
menjadikan tidak sahnya melaksanakan ibadah salat.
Dalam ilmu
fiqih, najis dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu: najis mukhaffafah
(najis ringan), najis mutawasshithah (najis sedang), dan najis mughalladhah
(najis berat). Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Salim bin Sumar Al-Hadirami
dalam kitabnya Safinatun Najah, yang berbunyi:
النجاسات ثلات: مغلظة ومخففة ومتوسطة, المغلظة نجاسة الكلب والخنزير وفرع
احدهما والمخففة بول الصبي الذي لم يطعم غير اللبن ولم يبلغ الحولين والمتوسطة
سائر النجاسات
Artinya:
“Najis ada
tiga macam, yaitu mughalladhah, mukhaffafah, dan mutawassitah.
Najis mughalladhah adalah najis anjing, babi, beserta anak salah satu
dari keduanya. Najis mukhaffafah adalah najis air kencing bayi laki-laki
yang belum makan sesuatu, selain air susu ibu dan belum sampai umur dua tahun.
Sedangkan najis mutawassithah adalah najis-najis lainnya.”
Namun, sebelum
melangkah lebih jauh tentang bagaimana cara menyucikan ketiga najis tersebut.
Terlebih dahulu, sebaiknya memahami bagian dari ketiga najis diatas yaitu najis
ainiyah dan hukmiyah.
Najis ainiyah
ialah najis yang tampak atau dapat dilihat, misalnya memiliki warna, bau,
dan rasa. Sedangkan najis hukmiyah adalah najis yang tidak kelihatan
wujudnya, seperti bekas kencing yang sudah mengering, dan lain sebagainya.
Adapun
langkah-langkah menyucikan ketiga najis sebagai berikut:
1. Najis mukhaffafah
atau najis ringan, cara menyucikannya cukup memercikan air ke tempat
yang terkena najis. Adapun cara memercikan air ini harus dengan percikan yang
kuat dan air menyentuh tempat yang terkena najis. Sedangkan ukuran airnya, mesti
lebih banyak daripada najisnya.
2. Najis mutawassithah
atau najis sedang, dapat disucikan dengan cara menghilangkan terlebih dahulu
wujud dari najis tersebut. Setelah warna, bau, dan rasanya sudah tidak ada
lagi, baru kemudian tempat yang dikena najis disiram dengan air suci dan
menyucikan. Semisal, ada kotoran ayam di lantai teras rumah, maka langkah awal
untuk menyucikannya ialah dengan membuang lebih dahulu kotoran yang ada di
lantai. Lalu setelah dibersihkan, maka najis yang tersisa berupa najis hukmiyah,
yakni tidak tampak. Ini berarti najis ainiyah sudah tidak ada dengan dibuktikan
warna, bau dan rasa sudah hilang. Baru menyiramkan kembali air ke lantai yang
terkena najis tersebut.
3. Najis Mughalladhah
atau najis berat, termasuk dalam kategori najis ini adalah anjing dan
babi. Najis ini dapat disucikan dengan air sebanyak tujuh kali basuhan, dimana
salah satu air dicampur dengan debu. Adapun cara menyucikannya sama dengan penjelasan
najis mutawassithah. Yakni dihilangkan lebih dahulu wujud aslinya, lalu mencampurkan
air dan debu sekaligus, kemudian disiramkan pada tempat yang terkena najis.