alfikr.id, Probolinggo – Kebakaran hutan melanda Pegunungan Argopuro, tepatnya di wilayah Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Kebakaran yang terjadi sejak Selasa (3/9/2024) dini hari ini masih belum diketahui penyebabnya dan seberapa luas area hutan yang terdampak.

Kebakaran pertama kali terdeteksi pada Senin pukul 21.14 WIB melalui aplikasi pemantau kebakaran hutan dan lahan, Si Pongki. Namun, baru pada Selasa pagi sekitar pukul 07.15 WIB, kepulan asap tebal mulai terlihat dari pemukiman warga di sekitar lokasi.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, lokasi kebakaran berada di bawah Rawa Embik, lereng Pegunungan Argopuro, sekitar 10 kilometer dari Desa Plaosan, Kecamatan Krucil.

BPBD Kabupaten Probolinggo sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menangani kebakaran ini. Mengingat Rawa Embik adalah salah satu spot favorit para pendaki, pihak BPBD juga telah meminta agar akses pendakian ditutup sementara.

Penutupan akses pendakian ini juga sudah dikoordinasikan dengan BPBD Kabupaten Situbondo dan Bondowoso serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Bremi. Kebakaran juga dilaporkan melanda kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Gunung Argopuro, yang melintasi wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Probolinggo, Situbondo, Jember, dan Bondowoso.

Syamsul Arifin, personel Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Resort Konservasi Wilayah 23 Argopuro, mengonfirmasi kebakaran di sisi timur Gunung Argopuro atau dekat pintu masuk Baderan, Situbondo, yang diduga juga mencapai wilayah Plaosan, Krucil.

Saat ini, tim ranger rescue yang terdiri dari empat orang sedang menuju lokasi untuk mengecek kondisi kebakaran secara langsung. Syamsul juga menginformasikan kejadian ini kepada BPBD, BKSD, dan Kodim 0820 Probolinggo.

Sebagai informasi, kebakaran di kawasan Suaka Margasatwa Argopuro bukan pertama kali terjadi. Pada 26 November 2023 lalu, kebakaran serupa melanda padang savana Cisentor dan Cikasur di lereng Argopuro, menghanguskan sekitar 175 hektare lahan akibat kemarau panjang.