Media Sosial dan Pola Asuh: Biang Kerapuhan Generasi Z

Kamis, 23 Januari 2025 - 22:30
Bagikan :
Media Sosial dan Pola Asuh: Biang Kerapuhan Generasi Z
Aniqq Al Faqiroh (kanan) sedang menyampaikan pematerian pada acara Expo Jatim Pendidikan dan UMKM, Kamis (23/01/2025). [alfikr.id/Saipur Rahman].

alfikr.id, Probolinggo- "Mental Generasi Zero (gen Z) cenderung berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi yang lahir dalam kurun 1997-2012 ini tumbuh bersama dengan pesatnya kemajuan teknologi, terutama media sosial," terang Aniqq Al Faqiroh atau yang kerap di sapa Neng Aniqq.

Hal ini di sampaikan beliau pada acara talkshow psikologi dengan tema "Seni Mencintai Diri dan Berdamai dengan Keadaan" pada, Kamis 23 Januari 2025.

Neng Aniqq, selaku sarjana psikologi dan konsuler kesehatan mental menambahkan, kemudahan informasi jadikan Gen Z sebagai kalangan yang punya banyak ide dengan gagasan baru, hanya saja cenderung bermental muda menyerah dan membuat mereka menjadi sulit merealisasikan setiap ide-idenya.

Menurut neng Aniqq, media sosial sangat berpengaruh pada kondisi mental manusia zaman sekarang (Gen Z). Berbeda dengan kondisi di masa sebelum maraknya penggunaan telepon pintar (smartphone) dan kemudahan akses internet.

"Sekarang banyak orang-orang yang di tengah kecanggihan teknologi, ternyata kondisi mentalnya justru tidak dalam kondisi baik-baik saja," ucapnya.

Neng Aniqq melanjutkan, Gen Z sering kali tidak bijak mengonsumsi asupan media sosial, sehingga menimbulkan rasa cemas bagi dirinya sendiri. Hal ini diakibatkan karena seseorang sering menerima konten-konten berisikan kisah kehidupan publik figur, artis terkenal dan kisah-kisah orang sukses yang secara tidak sadar telah menjadi tolak ukur kesuksesannya.

"Sehingga Gen Z cenderung membandingkan dan merasa dirinya bukan sejenis manusia berhasil seperti dia saksikan di media sosial," imbuhnya.

Cara pandang ini, menurut neng Aniqq menimbulkan rasa minder, tidak percaya diri, dan cemas pada diri sendiri. "Sikap mudah menyereh pada diri Gen Z mencerminkan mereka sebagai generasi bermental rapuh," ungkapnya.

Selain disebabkan derasnya arus media sosial, akar masalah kerapuhan mental Gen Z Menurut neng Aniqq, juga bisa disebabkan oleh kondisi lingkungan di keluarganya, terutama jika orang tua si anak kurang memberikan apresiasi dan kasih sayang.

Terakhir, neng Aniqq menjelaskan bawa, kurangnya kasih sayang akan menimbulkan luka batin pada si anak. Apalagi jika di tambah dengan adegan-adegan pertengkaran yang kerap dilakukan oleh orang tua mereka.

"Ketika seseorang mengalami luka batin, maka dia akan merasa menjadi orang yang tidak di hargai dan dianggap. Lebih jauh, orang tersebut akan lakukan apa saja untuk jadi pusat perhatian," jelas neng Aniqq.

Penulis
Alghajali
Editor
Zulfikar

Tags :