Launching dan Bedah Buku Biografi Rafiuddin Munis Tamar: Pena Emas untuk Kertas Kehidupan
Sabtu, 25 Januari 2025 - 11:45
Probolinggo— Pengurus Pembantu Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Jabodetabek-Banten bekerja sama dengan LPM ALFIKR mengadakan acara launching dan bedah buku biografi berjudul Pena Emas untuk Kertas Kehidupan, yang mengupas kehidupan dan pemikiran mendiang Rafiuddin Munis Tamar. Acara berlangsung di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada Sabtu (25/01).
Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan almarhum yang mencakup berbagai perspektif, seperti hukum, ekonomi, politik, agama, hingga cerita pendek. Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian Harlah NU ke-102 dan Haul dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid ke-76.
Ketua P4NJ Jabodetabek-Banten, Abdurrahman Wahid, dalam berbagai acaranya menyampaikan penghargaan kepada keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Jadid dan para peserta yang hadir. Ia juga mengenang sosok sederhana Rafiuddin Munis Tamar.
"Yang saya tahu, Mas Rafi itu cukup sederhana dalam kesehariannya. Tapi tulisan dan pemikirannya tidak sederhana," ungkapnya.
Heru Setiawan, Sekretaris Mahkamah Konstitusi (MK), turut memberikan apresiasi atas terbitnya buku tersebut. Menurut dia, Almarhum adalah pegawai MK sejak 2006 hingga wafat saat menjabat sebagai Kasubag. Buku ini berisi pemikiran Mas Rafi yang dapat memperkaya pengetahuan kita dan mendorong kepekaan terhadap masyarakat,” ujarnya.
“Semoga buku ini menjadi sumber informasi dan refleksi bagi kita semua,” terang Heru Setiawan.
Rofiqul Umam Ahmad, Wakil Sekretaris Jenderal MUI, mengenang perjalanan karir Rafiuddin Munis Tamar yang dimulai dari staf hingga menjadi Kasubag di MK. Ia menyebut almarhum sebagai sosok pekerja keras.
“Mas Rafi itu lahir dari Nurul Jadid dan sukses di Jakarta berkat kerja kerasnya. Beliau sambil bekerja di MK, juga menyelesaikan kuliah jurusan Hukum,” jelasnya.
Rofiqul juga menambahkan bahwa almarhum diperkenalkan kepada Jimly Asshiddiqie, mantan Ketua MK, atas rekomendasinya.
“Pak Jimly waktu itu meminta dicarikan orang yang tahu menulis, dan saya mengenalkan Mas Rafi untuk membantu di MK,” tambahnya.
Acara ini diakhiri dengan peluncuran resmi buku Pena Emas untuk Kertas Kehidupan. Para pembicara berharap buku ini dapat menjadi sumber informasi sekaligus refleksi bagi pembacanya, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya.