KH. Moh. Zuhri Zaini: Teruslah Belajar dan Bermanfaat Terhadap Sekitar

Senin, 03 November 2025 - 17:14
Bagikan :
KH. Moh. Zuhri Zaini: Teruslah Belajar dan Bermanfaat Terhadap Sekitar
KH. Moh. Zuhri Zaini saat berpidato di kegiatan Dies Maulidiyah VIII dan Wisuda Universitas Nurul Jadid,Minggu (02/11/2025). [alfikr.id/Moh Dzikrillah]

alfikr.id, Probolinggo- “Wisuda bukan akhir dari proses belajar, tapi awal dari usaha untuk mencapai kesuksesan," hal tersebut disampaikan oleh KH. Moh. Zuhri Zaini pada saat Dies Maulidiyah VIII dan Wisuda Universitas Nurul Jadid (Unuja) yang diselenggarakan di halaman Unuja Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (02/11/25).

Beliau menjelaskan dalam sambutannya, kewajiban terhadap ilmu tidak hanya belajar, tapi juga bagaimana memanfaatkan ilmu. Selain untuk diamalkan sendiri, juga untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Kemudian Kiai Zuhri mengingatkan kepada para wisudawan agar bersemangat untuk terus belajar. Sebab masa menuntut ilmu berakhir ketika kematian sudah tiba.

“Kita dituntut mencari ilmu sejak kecil hingga liang kubur,” dawuh Kiai Zuhri, sekaligus beliau merujuk pada hadits utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi.

Menurut beliau, belajar di lembaga yang sistematik merupakan upaya cepat untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan. Tapi belajar itu bisa dilakukan di mana pun, kapan pun, dan dalam kondisi apa pun. Beliau mengutip pendapat sebagian ulama, fi kulli makanin madrasah.

“Setiap tempat itu ada tempat belajar, kalau kita mau,” dawuh Kiai Zuhri.

Para sahabat nabi, Kiai Zuhri mencontohkan, tidak hanya belajar di majelis nabi, namun juga memperhatikan praktik dari ilmu yang diajarkan nabi. Seperti perintah nabi kepada para sahabatnya untuk mengetahui gerakan dalam salat, yang berbunyi Sollu kamaroaitumuni usholli.

“Belajar ini tidak hanya dengan menerima pengetahuan tapi dengan praktik atau melihat praktik orang lain sehingga kita punya kemampuan untuk itu,” jelas beliau.

Maka dari itu, setelah para wisudawan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, perlu kepekaan terhadap fenomena sekitar. "Jadikan fenomena itu sebuah pelajaran yang dapat dipetik untuk kehidupan selanjutnya," dawuh beliau.

Jika berupa kebaikan, tambah beliau, ada upaya untuk menirunya, dan jika berupa keburukan buatlah pelajaran untuk tidak terulang lagi. "Minimal untuk diri sendiri," terang beliau.

Selain menganjurkan untuk terus belajar, beliau berharap supaya para wisudawan menjadi pelita yang menerangi dengan ilmunya, selain kepada diri kita juga terhadap keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

"Bukan sebaliknya yang hanya mengganggu orang lain bahkan mengancam lingkungannya," tutur beliau.

Penulis
Moh. Dzikrillah
Editor
Ahmad Rifa'i

Tags :