Hanya di LSN Sepak Bola Dibumbui Tahlil dan Solawat

Selasa, 25 Oktober 2016 - 07:50
Bagikan :
Hanya di LSN Sepak Bola Dibumbui Tahlil dan Solawat
Ketua Panitia Nasional Liga Santri Nusantara Abdul Ghaffar Razin. (Foto: Ata Amrullah/ALFIKR.CO)

BANTUL, ALFIKR.CO - Liga Santri Nusantara (LSN) menjadi turnamen sepak bola yang cukup berbeda dengan sepak bola lainnya. Hanya di LSN ada bumbu-bumbu pembacaan ayat-ayat Al Quran, tahlil dan solawat saat pembukaan kompetisi.

Lantunan kalam-kalam tersebut, menggema di stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Senin (24/10/2016) malam saat acara pembukaan LSN Seri Nasional yang dihadiri Ketua Umum DPP PKB, A. Muhaimin Iskandar. 

Ketua Panitia Nasional LSN Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, LSN ke depan akan menjadi pembeda dengan gelaran sepak bola lainnya di Indonesia. Di LSN ada hadrah dan solawat, ada tahlil dan pembacaan Al Quran. Hal ini menunjukkan bahwa moralitas, spiritualitas dan sportivitas di dalam LSN dijunjung tinggi.

"Jika di tahun pertama, LSN cukup menjadi sorotan karena aksi santri mencium tangan wasit setelah diakumulasi kartu, maka tradisi itu perlu dijaga dan ditiru oleh pemain-pemain lainnya di Indonesia," terang Gus Rozin-sapaan akrab Abdul Ghaffar Rozin.

Gus Rozin menambahkan, di tahun kedua penyelenggaraan LSN, jumlah pesantren yang terlibat semakin banyak. Tahun lalu, hanya 186 pesantren dan tahun ini sebanyak 860 pesantren. Jumlah tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan pesantren di Indonesia yang jumlahnya mencapai 23 ribu lebih. 

"Harapan kami tahu depan jumlah pesantren yang terlibat semakin banyak. Hal ini semata-mata untuk meningkatk silaturrahim antar pesantren serta untuk mengokohkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," imbuhnya.

LSN, kata pria yang juga Ketua Rabitha Ma'ahad Al Islamy (RMI) PBNU ini, selaras dengan gerakan Ayo Mondok. Eksistensi pesantren sebagai benteng pertahanan NKRI sudah tidak bisa dibantah lagi. NKRI dirajut oleh kiai dan dipertahankan oleh ulama dan diperkuat oleh santri. 

"Gerakan Ayo Mondok diharapkan santri di nusantara semakin teguh terhadap NKRI dan mengenalkan pesantren ke seluruh NKRI," ungkapnya.*

Penulis
Elang Mulia
Editor
Ahmad Efendi

Tags :