Jangan Melampaui Batas dalam Keseimbangan
Kamis, 11 Desember 2025 - 19:04
alfikr.id, Probolinggo- Ulama tafsir Al-Qur’an, H. Muhammad Quraish Shihab, menyampaikan bahwa bencana yang menimpa Aceh dan sejumlah wilayah di Sumatra tidak dapat dilepaskan dari perbuatan manusia yang mengabaikan dan merusak keseimbangan alam.
Menurut Quraish Shihab, bumi diciptakan dalam keadaan
indah dan harmoni. Beliau mencontohkan bagaimana pohon besar dan kecil dapat
tumbuh berdampingan tanpa saling mengganggu, serta bagaimana alam memiliki
mekanisme kerja sama yang seimbang.
“Pohon yang besar tidak menzalimi yang kecil, dan yang
kecil tidak mengganggu yang besar. Ada keserasian antara manusia dan pohon,”
jelasnya dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @psqonline.
Mengutip firman Allah dalam Surah Ar-Rahman ayat 7–8,
Quraish Shihab mengatakan keseimbangan yang telah ditetapkan-Nya:
وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ
“Langit telah Dia tinggikan dan Dia ciptakan
timbangan (keseimbangan).”
أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ
“Agar kamu tidak melampaui batas dalam
keseimbangan itu.”
Karena itu, tambah Quraish Shihab, manusia tidak boleh
berbuat sesuatu yang mengacaukan atau melanggar keseimbangan yang telah Allah
tetapkan. “Kenapa tantangan datang tidak seimbang, karena antara qolbu dan akal kita, semua
mau diakalkan,” terangnya.
Lebih lanjut, Quraish Shihab mengutip Surah Ar-Rum ayat
41:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ
بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
akibat perbuatan tangan manusia.”
Ayat tersebut kini tampak relevan dengan kondisi yang
terjadi di berbagai daerah, seperti kerusakan lingkungan, perubahan iklim,
banjir, longsor, hingga musibah yang melanda Aceh dan wilayah lain di Sumatra.
Dalam beberapa pekan terakhir, Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dilanda banjir besar dan tanah longsor. BNPB melaporkan ratusan korban jiwa, ratusan orang lainnya hilang, serta lebih dari satu juta warga harus mengungsi ke tempat perlindungan darurat.
Tak hanya itu, banjir juga merusak ribuan rumah, sekolah, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Pemerintah telah membangun sekolah darurat dan mengerahkan bantuan logistik karena banyak wilayah masih terisolasi.
Sejumlah lembaga dan peneliti iklim menyebut bahwa intensitas hujan ekstrem yang memicu banjir ini berkaitan dengan perubahan iklim global yang memperparah cuaca ekstrem di wilayah Sumatra.
Walaupun demikian, Quraish Shihab menegaskan bahwa solusi dari berbagai kerusakan dan bencana adalah mengembalikan keseimbangan. “Obatnya keseimbangan. Seimbangkan dunia dan akhirat, seimbangkan ilmu dan iman,” tegas Quraish Shihab.