Lesbumi Pamekasan Ingin ada Gedung Kesenian

Sabtu, 31 Desember 2016 - 16:12
Bagikan :
Lesbumi Pamekasan Ingin ada Gedung Kesenian
Pementasan teater salah satu kampus di Pamekasan dalam rangka Haul Gus Dur ke-7 di depan masjid Agung Assyuhada Pamekasan, Jumat (30/12/2016) malam. (Foto: Ata Amrullah/ALFIKR.CO)

PAMEKASAN -  Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Cabang Pamekasan, ingin pemerintah setempat membangun gedung kesenian. Gedung tersebut di samping sebagai tempat bertemunya para seniman, juga bisa dijadikan sebagai pertunjukan kesenian yang ada di Pamekasan.

Wazirul Jihad, Ketua Pengurus Cabang Lesbumi NU Pamekasan mengatakan, selama ini kegiatan kesenian dan kebudayaan yang ada di masyarakat begerak dengan sendirinya tanpa ada sentuhan dari masyarakat. Hal itu menyebabkan kesenian kurang bergairah dan kurang tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat.

“Kesenian di Pamekasan cukup banyak, namun karena hanya digerakkan sendiri oleh masyarakat maka efeknya kepada masyarakat yang lain lemah,” terang Wazirul Jihad, Sabtu (31/12/2016).

Pria yang juga Ketua Kelompok Music Raden Mas Chelleng (RMC) Pamekasan ini menambahkan, intervensi pemerintah terhadap kesenian dan kebudayaan berupa tersedianya fasilitas kesenian, seperti gedung kesenian. Gedung kesenian seperti di kota-kota besar, cukup mampu menggerakkan para seniman untuk semakin berkreasi.

“Jika pemerintah memiliki itikad baik memajukan kesenian dan kebudayaan, maka gedung kesenian menjadi perangkat keras yang harus disiapkan oleh pemerintah,” ungkapnya.

Adanya gedung kesenian ini, seringkali disuarakan oleh aktivis kesenian di Pamekasan. Namun sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah. Pemerintah hanya menebar janji-janji terus untuk membangun gedung kesenian.

“Dari dulu kalau kami pentas teater di sembarang tempat. Sampai sekarang juga demikian. Jika ada gedung kesenian seperti di Surabaya, Malang dan Yogyakarta, maka kesenian di Pamekasan akan semakin maju,” terang Fathor Rozi, salah satu aktivis teater di Pamekasan.*

Penulis
Elang Mulia
Editor
Ahmad Efendi

Tags :