PROBOLINGGO, ALFIKR.CO – Kampus Terpadu Nurul Jadid (IAI Nurul Jadid, STT Nurul Jadid dan STIKEs Nurul Jadid) Paiton Probolinggo mengemas prosesi wisuda dengan seminar yang bertema peluang lulusan perguruan tinggi pesantren di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Sabtu (28/10/2017).   

Acara yang beralokasi di Aula IAI Nurul Jadid ini akan mendatangkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur  dan Staf Khusus Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, KH. Abdul Wahid Maktub sebagai Pembicara. Berikut profil singkat kedua tokoh

Dr. H. Asman Abnur, S.E., M.Si. lahir di Padang Pariaman, Sumatera Barat, 2 Februari 1961. Pernah mengenyam bangku pendidikan di SMEA Tanjung Pinang hingga tahun 1979. Setelah itu melanjutkan studi D3 Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang (1983).

Lalu meneruskan S1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Ekasakti, Padang (1990), S2 Magister Sains Universitas Airlangga, Surabaya (2004), S3 Program Doktor Universitas Airlangga, Surabaya (2017). Juga aktif di pelbagai Organisasi dan Politik, diantaranya Ketua Asosiasi Perdagangan Valuta Asing Batam (1990–1992), Ketua HIPMI Batam (1995–1998), Ketua KADIN Batam (1999–2004), Ketua Pengkajian FTZ Batam (2000–2001).

Ketua BAZIS Batam (2000–2004), Anggota DPRD Batam (2000–2001), Wakil Walikota Batam (2001–2003), Anggota DPR RI (2004–2016), Wakil Ketua Komisi XI DPR RI (2004–2009), Ketua Komisi X DPR RI, Ketua Panitia Kerja (Panja) BUMN, Ketua Yayasan Masjid Jabal Arafah.

Prof. Dr. KH. Abdul Wahid Maktub, lahir di Bangkalan, 16 Agustus 1963. Pernah mengenyam pendidikan di SMU Negeri 1 Bangkalan (1982), pernah mengenyam pendidikan di jurusan Hubungan Internasional UGM Yogyakarta (1994). Karirnya pun cukup tajam, diantaranya sebagai Konsul Jendral RI di Jeddah Saudi Arabia (2001-2002), Duta Besar RI di Qatar (2003-2007), Staf Khusus Kemenakertrand. (2009-2014), Satgas Presiden untuk TKI (2011-2012).

Setelah itu, Minggu (29/10/2017) launching Kampus Terpadu Nurul Jadid menjadi universitas akan mendatangkan Menteri Ristekdikti RI, Prof H Mohamad, Ph. D Ak sekaligus akan melakukan orasi ilmiah.*