KH Abdul Wahid Maktub; Mahasiswa Pesantren Punya Modal Religuisitas

Sabtu, 28 Oktober 2017 - 14:02
Bagikan :
KH Abdul Wahid Maktub; Mahasiswa Pesantren Punya Modal Religuisitas
KH. Abdul Wahid Maktub mengisi seminar di Kampus Terpadu Nurul Jadid, Sabtu (28/10/2017) (Foto: Zainul Hasan R/ALFIKR.CO)

ALFIKR.CO, PROBOLINGGO- Staf Khusus Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Abdul Wahid Maktub hadir sebagai pembicara seminar yang bertema peluang dan tantangan lulusan perguruan tinggi pesantren di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di Aula Kampus Terpadu Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Sabtu (28/10/2017).

Menurut pria kelahiran Bangkalan, 16 Agustus 1963 ini, mahasiswa pesantren jangan merasa berkecil hati. Sebab aset terbesar mahasiswa pesantren adalah tertanamnya nilai-nilai religius yang akrab dengan keseharian atau pola hidup santri.

"Religiusitas ini yang jarang dimiliki oleh orang luar. Berusaha keras dan bersujud memohon kepada Allah adalah upaya yang harus berjalan beriringan," terangnya. Oleh karenanya mahasiswa pesantren harus berupaya melek teknologi. Hal ini penting mengingat perkembangan zaman yang berbasis online.

Atas dasar itu mahasiswa pesantren perlu menguasai skill agar tetap survive dalam persaingan dunia global. Perkembangan tersebut adalah hal ihwal yang mesti diperkuat dengan nilai religiusitas. "Pesantren identik dengan religiusitas," tambah beliau.

“kemudahan teknologi dapat memudahkan siapapun dan mampu mengektifkan waktu pekerjaan karena dimanapun dan kapanpun kita bisa mengetahui dan bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang jauh dengan kita,” terang Duta Besar RI untuk Qatar tahun 2003-2007 ini. 

Kedua poin tersebut perlu diperkuat dengan jaringan sebagai bentuk implementasi dari hidup terbuka. "Jika demikian, perkataan Islam akan bangkit di Indonesia melalui pesantren berbasis NU pasti akan terbukti," pungkasnya pada ratusan peserta seminar.

Acara seminar tersebut merupakan rangkaian prosesi wisuda mahasiswa Kampus Terpadu Nurul Jadid yang akan dihadiri pula oleh Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, H Mohamad, Minggu (29/10/2017).

Penulis
Iqbal Muhammad
Editor
Putro Hadi

Tags :