MATARAM, ALFIKR.CO - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi memberikan sambutan pelepasan Kirab Ta’aruf 20 ribu santri untuk memeriahkan Munas dan Konbes NU di Mataram, NTB, Rabu, (22/11/2017).

Beliau menyampaikan bahwa pada tahun 2018 akan mengadakan Pekan Olahraga Perempuan. Ini berbeda dengan PON, karena atlet-atlet pada Pekan Olahraga perempuan tersebut akan mengenakan kostum yang menutupi aurat.

Model kostum berhijab iturencananya diperkenalkan pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang untuk para atlet berhijab dari negara muslim. Sehingga harapannya, para santriwati yang pada kesehariannya berhijab juga bisa berpartisipasi dalam pekan olahraga perempuan tersebut.

Cak Imam juga menuturkan harusnya ada kesetaraan antara atlet normal secara fisik dengan atlet penyandang disabilitas. “Seperti Kesempatan menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipi) bagi atlet yang memperoleh Medali emas pada Sea Games, juga diberikan kepada atlet-atlet disabilitas yang berprestasi,” kata pria asal Madura ini.

Menpora, tambah Cak Imam, telah mewujudkan kesetaraan para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia. Selain itu, Cak Imam akan mengajukan kepada pihak FIFA agar sebelum bermain bola, misalkan seperti LSN, pemain wajib mencium tangan wasit, membaca sholawat badar dan melarang ujaran-ujaran kebencian yang dilontarkan oleh para suporter. “ Karena olahraga adalah alat pemersatu bangsa,” tegas beliau

Penyampaian Menpora terkait keadilan bagi penyandang disabilitas selaras dengan salah satu pembahasan Munas dan Konbes NU 2017,yaitu adanya fasilitas publik bagi penyandang disabilitas.