Jaga Keutuhan Keluarga Ala Alissa Wahid

Kamis, 05 November 2020 - 17:10
Bagikan :
Jaga Keutuhan Keluarga Ala Alissa Wahid
cnnindonesia.com

ALFIKR. CO, PAITON- Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), Allisa Wahid, menjelaskan terkait relasi yang harus dibangun dalam sebuah keluarga. Hal ini guna menjaga keutuhan dan kekokohan bahtera rumah tangga.

Putri Presiden keempat Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid ini mengatakan, bahwa setidaknya ada empat relasi utama dan satu relasi penunjang yang harus dibangun dalam sebuah keluarga.

Pertama, relasi marital yaitu antara bapak dengan ibu atau suami dengan istri. Kedua, relasi parental antara orang tua dengan anak. Ketiga, relasi familial antara individu dengan keluarga besar seperti dengan kakek nenek. Terakhir, relasi sosial antara keluarga dengan tetangga lingkungan sekitar.

Sementara penunjangnya adalah relasi ekologi, yakni hubungan manusia dengan alam sekitar. Menurut Alissa, relasi penunjang ini seringkali tidak diindahkan oleh kebanyakan orang. Mereka tidak sadar bahwa alam merupakan bagian keberlangsungan hidup manusia.

“Padahal kita ditugaskan Allah untuk membangun kemaslahatan di muka bumi, menegakkan Islam rahmatan lil alamin. Itu berarti (membangun relasi, red) dengan alam kita juga,” tegas cucu pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari tersebut.

Tidak hanya mengungkapkan terkait relasi yang harus dibangun dalam sebuah keluarga, Allisa juga menceritakan bagaimana ia menjalani masa kecilnya. Allisa kecil harus menjalani hari-harinya tanpa harta melimpah. Kekurangan tersebut dijadikan sebagai kunci dalam mempertahankan keutuhan keluarganya. Bahkan, ketika sang ayah wafat, KH Abdurrahman Wahid yang kerap disapa Gus Dur, keluarganya dalam keadaan tidak mempunyai uang berlimpah untuk dibanggakan.

Namun, meskipun tanpa harta (uang, red) yang melimpah, Allisa menyampaikan bahwa harta Gus Dur adalah perjuangan, ilmu, dan lingkungan yang jauh lebih berharga dibandingankan uang.

“Tapi kalau uang, ya nggak punya. Nggak layak untuk seorang Gus Dur. Orang tua saya ketika setengah tahun sebelum wafat, tidak punya uang untuk pegangan sehari-hari,” jelas Alissa.

Kondisi tanpa uang melimpah tidak membuat hancurnya keluarga Gus Dur. Alissa yakin bahwa di Negeri Zamrud Khatulistiwa ini, masih banyak orang hidup dari keluarga biasa (tidak punya uang berlimpah, red) namun mampu menjalani kehidupannya dengan tenteram dan sejahtera.

Penulis
Abdur Rahmad
Editor
Abdul Haq

Tags :