5 Fakta Dibalik Banjir Bandang Pakistan

Sabtu, 03 September 2022 - 03:16
Bagikan :
5 Fakta Dibalik Banjir Bandang Pakistan
Keluarga korban banjir parah di Sohbatpur, Pakistan, mengangkut barang bawaan mereka dengan truk, Senin (29/8/2022). [Foto/Reuters]

alfikr.id, Probolinggo-Pakistan mengalami bencana alam banjir bandang di dua Provinsi yakni Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa. Banjir bandang berkepanjangan itu mengakibatkan korban tewas sampai 1.033 orang. 

Melansir di suara.com, terdapat beberapa fakta dibalik banjir bandang Pakistan, diantaranya sebagai berikut.

1. Pemicu Banjir Bandang di Pakistan

Banjir bandang disebabkan oleh hujan lebat dan curah hujan yang tinggi. Banjir itu juga imbas dari musim hujan yang sangat basah. Musim hujan monsun barat terjadi pada akhir Juni hingga September di Pakistan

Hujan dilaporkan turun hampir delapan kali lipat dari jumlah normal selama periode ini di Provinsi Sindh. Sementara di Provinsi Balochistan, curah hujan naik sampai lima kali lipat. 

2. Kondisi Pasca Banjir Bandang

Banyak air masuk ke desa dan rumah-rumah warga serta menghanyutkan tanaman. Dilain sisi, pengakuan warga yang menyebut tidak mendapat bantuan dari pemerintah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pakistan (NDMA) menjelaskan lebih dari dua juta hektar tanaman budidaya musnah, 3.451 kilometer (2.150 mil) jalan hancur, dan 149 jembatan hanyut. Banjir ini berdampak kepada lebih dari 33 juta orang dan sekitar satu juta rumah hancur.

3. Keadaan Darurat Pakistan

Musim hujan di Pakistan memang kerap membawa kehancuran karena menyebabkan banjir bandang. Disamping itu, musim hujan ini sangat penting untuk mengairi tanaman dan mengisi danau.

Pada tahun 2010 kurang lebih dari 2.000 orang meninggal dan seperlima wilayah negara Pakista akibat terendam air. Hal itu sama dengan kejadian banjir bandang sekarang. Alhasil Pemerintah Pakistan mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan militer untuk menangani apa yang disebut sebagai "bencana skala epik". 

4. WNI tidak ada Korban Banjir Bandang

Kedutaan Besar RI di Islamabad dan Konsulat Jenderal RI di Karachi mengumumkan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban bencana banjir bandang di Pakistan.

Meski demikan, mereka mengimbau pada WNI di Pakistan untuk selalu tanggap. Dilain sisi juga perlu waspada serta memantau informasi yang disampaikan Departemen Meteorologi Pakistan (PMD). 

5. Pakistan Garda Depan Krisis Iklim Dunia

Menteri Urusan Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman, menyampaikan Pakistan berada di “garis depan” krisis iklim dunia setelah musim hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak pertengahan Juni lalu. 

Kurang lebih setengah juta orang di Pakistan memadati kamp-kamp pengungsian setelah kehilangan rumah mereka dalam banjir dahsyat tersebut.

Penulis
Badrul Nurul Hisyam
Editor
Adi Purnomo S

Tags :