Sedekah Oksigen, Khofifah Ingat Pesan Gus Dur tentang Krisis Energi
Sabtu, 03 September 2022 - 20:45alfikr.id, Kediri-“Perubahan iklim global ini
dirasakan di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Di berbagai tempat banyak
kampanye penurunan emisi gas rumah kaca. Untuk itu, mari ibu-ibu Muslimat
sekalian, kita bisa memulai sedekah oksigen dari lingkungan terkecil yakni
rumah dengan menanam pohon di pekarangan kita,” kata Khofifah Indar Parawansa,
Gubernur Jawa Timur saat menghadiri pelantikan Pengurus Cabang (PC) Muslimat
Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri, Sabtu (03/09/2022).
Satu decade terakhir, Khofifah
menjelaskan, isu mengenai perubahan iklim global telah ramai dibahas di
berbagai forum. Bahkan, masyarakat pun mulai merasakan perubahan iklim. Bukti
nyata itu, kata Khofifah, seperti saat masuk musim hujan tapi suhu atau cuaca
masih sangat panas, begitu pula sebaliknya.
Itu sebabnya, Ketua Umum Pimpinan
Pusat (PP) Muslimat NU itu mengajak kader-kader Muslimat NU dan masyarakat
untuk menanam tanaman dengan niat sedekah oksigen. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah
turut menanam pohon Kelengkeng dan membagikan 150 bibit buah-buahan seperti
kelengkeng, alpukat, durian, jambu biji dan ketepeng. Selain itu, ada pula
bibit cabai.
“Saat nandur tanaman ini sembari dipupuk dan
disiram kita niati Bismillah sedekah oksigen untuk kemanusiaan. Saat ada
lonjakan Covid-19 secara eksponensial tahun lalu sekitar bulan Juli kita
merasakan susahnya mendapatkan oksigen. Jadi, mari kita menanam tanaman apa
saja untuk sedekah oksigen,” katanya.
Tidak hanya di lingkungan rumah,
Khofifah juga meminta agar PAUD, TK maupun Raudhatul Athfal (RA) milik Muslimat
NU yang memiliki halaman luas agar menanam tanaman seperti Trembesi atau
Ketapang. Tanaman jenis Trembesi ini bisa membantu menyimpan deposit air.
“Jadi banyak hal yang bisa kita
lakukan dari kekuatan jaringan Muslimat NU. Saya belakangan ini terus mengajak
masyarakat luas untuk melakukan sedekah oksigen. Kalau bisa menanam mangrove
lebih bagus lagi karena sangat banyak referensi bahwa oksigen yang dihasilkan
oleh mangrove bisa 5 kali lipat lebih banyak dari pohon di daratan,” katanya.
“Jadi sudah cukup lama saya rutin
berkeliling ke berbagi kabupaten/kota di Jatim ini untuk nandur mangrove.
Terakhir kemarin di Kabupaten Pasuruan kami bersama-sama dengan Yayasan Gajah
Sumatera (Yagasu). Alhamdulillah sudah banyak elemen yang kami ajak untuk
bersama-sama nandur mangrove,” imbuhnya.
Khofifah mengingat pesan yang
disampaikan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada Rapat Kabinet Tahun
2000 lalu bahwa Gus Dur berkali-kali mengingatkan tentang krisis energi.
“Kekhawatiran Gus Dur adalah krisis
energi. Beliau juga selalu berpesan bagaimana lingkungan hidup dijaga, daya
dukung alam dijaga, dan daya dukung lingkungan dijaga. Pesan ini tolong dijaga
betul dan saya pesankan kepada para pengurus cabang, anak cabang maupun ranting
Muslimat NU di mana pun saat nandur Bismillah diniati sebagai sedekah oksigen
semoga menjadi amal ibadah,” katanya.
Lebih lanjut, Khofifah juga mengingatkan kepada ibu-ibu Muslimat NU terkait adanya krisis pangan yang mengancam beberapa negara di dunia. Meskipun tahun 2020 dan 2021 produksi padi Jatim tertinggi nasional, hal ini janganlah membuat terlena. Untuk itu, Khofifah berpesan tetap menjaga produktivitas yang sudah sangat baik itu.