Mengokohkan Generasi Emas Melalui Empat Pilar

Minggu, 04 September 2022 - 04:39
Bagikan :
Mengokohkan Generasi Emas Melalui Empat Pilar
Foto acara Kuliah Umum Kebangsaan [sumber:website.unuja]

alfikr.id, Probolinggo – Kampus Universitas Nurul Jadid (Unuja), Paiton Probolinggo, menggelar Kuliah Umum Kebangsaan bertajuk “Menyambut Mahasiswa Baru Universitas Nurul Jadid Sebagai Generasi Emas Indonesia” bertempat di Aula 1 Unuja, Sabtu (03/09/2022) Pagi.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), H. Ahmad Muzani, dan Rektor Universitas Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, beserta dosen, staf dan beberapa mahasiswa Unuja.

KH. Abdul Hamid Wahid dalam sambutannya menyampaikan, mahasiswa santri tak hanya memiliki kesadaran dalam beragama, berilmu, bermasyarakat dan berorganisasi. Namun juga harus memiliki kesadaran berbangsa. “Karena itu sangat penting,” tegasnya.

Di samping itu, Ahmad Muzani selaku narasumber, mengajak mahasiswa santri untuk mempertahankan dan menjaga empat pilar Negara Indonesia. Pertama, pancasila sebagai ideologi Negara. Kedua, Undang-undang Dasar (UUD) 1945 sebagai Konstitusi Negara. Ketiga, NKRI sebagai Bentuk Negara. Dan keempat, Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara. Ia menambahkan, jika satu di antara empat pilar itu hilang bukan Indonesia namanya.

Dengan perasaan yakin dia mengatakan, bahwa empat pilar bangsa itu akan terlindungi di tangan orang-orang yang berilmu. “Ilmu merupakan bagian terpenting dalam kemajuan bangsa.” Maka sangatlah perlu inovasi dan kreatifitas agar dapat menciptakan pemuda berkualitas.

Muzani berharap, agar mahasiswa terus menjaga daya kreatifitasnya. Apalagi di zaman sekarang yang serba instan dan mudah dengan adanya teknologi. “Mahasiswa santri harus mampu memaksimalkan daya kreatifitasnya,” tambahnya.

Kreatifitas sangat perlu dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, diharapakan dengan itu mahasiswa santri mampu ikut andil dalam menangani masalah negara. “Jangan jadikan kreatifitas sebagai ancaman negara, melainkan kreatifitas memperkaya negara,” pungkasnya.


Penulis
Weliya Alfin Robeth Khoironi
Editor
Adi Purnomo S

Tags :