Kenaikan BBM Momentum Evaluasi Transportasi Publik

Senin, 05 September 2022 - 21:27
Bagikan :
Kenaikan BBM Momentum Evaluasi Transportasi Publik
Antrean pembeli BBM di SPBU Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Sabtu (3/9/2022) [Foto: Tribun Surabaya]

alfikr.id, Jember-Pengamat ekonomi dari Universitas Jember Adhitya Wardhono memaparkan sejumlah solusi yang bisa dilakukan pemerintah berkaitan dengan dampak kenaikan harga BBM. 

“Solusi yang mungkin bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas maupun kuantitas layanan transportasi publik dan mematok harga yang tidak terlalu mahal," dikutip dari kepada Antaranews.com, Senin (08/09/2022). 

Ia mengatakan bahwa transportasi publik mampu menjadi salah satu jawaban untuk menurunkan emisi karbon dan mengubah konsumsi BBM di Indonesia. Menurutnya upaya lain yang mesti dibenahi yakni tentang batas kecepatan kendaraan dan lebih cepat melakukan elektronifikasi. 

Namun transportasi publik di Indonesia masih belum menjadi prioritas utama. Harian Kompas pernah melakukan olah data, pada 18 Maret 2022 lalu. Riset mereka dilakukan di empat kota, yakni Semarang, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan masih banyak masyarakat yang belum terlayani angkutan umum dengan baik. 

“Dari empat kota tersebut, cakupan terbaik ditemukan di area Bandung Raya. Sebanyak 3,8 juta jiwa atau 79,3 persen dari total penduduk padat di area itu sudah tercakup angkutan umum. Kemudian disusul Yogyakarta sebesar 1 juta jiwa atau 74,4 persen, Semarang Raya 1,7 juta jiwa atau 62,1 persen, dan Surabaya Raya 2,7 juta jiwa atau 58,6 persen,” tulis Harian Kompas. 

Hera Widyastuti, pakar transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya menunjukkan bahwa beragam masalah di sektor angkutan umum merupakan cerminan dari komitmen anggaran yang masih rendah. Kepada Harian Kompas, ia mencontohkan, cakupan layanan, kualitas layanan, jumlah armada, hingga prasarana yang masih terbatas. 

“Di Surabaya, misalnya, memang sudah ada koridor lintas utara-selatan, dan barat-timur. Tetapi ini masih kurang, belum mencapai pusat-pusat kegiatan lainnya,” kata Hera dikutip dari Harian Kompas, Senin (05/09/2022). 

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi peluang untuk membenahi angkutan umum. 

"Kenaikan harga BBM, sesungguhnya peluang bagi pemerintah untuk menata angkutan umum, baik penumpang maupun barang,” ujarnya dilansir dari Antaranews.com.

Penulis
Adi Purnomo S
Editor
Adi Purnomo S

Tags :