Manfaat Shalat Tahwini Sakaratul Maut Ketika Ajal Menjemput
Selasa, 06 September 2022 - 05:40alfikr.id, Probolinggo - Maut
atau kematian menurut AL-Qur’an adalah terpisahnya antara jasad dan ruh. Sementara,
pada saat lahir adalah bertemunya jasad dan ruh. Setiap makhluk pasti tidak
akan lepas dari kematian. Secara biologis kematian adalah berhentinya denyut
jantung serta tidak berfungsinya organ-organ yang lain.
Mengutip dari
almanhaj.or.id, Ibnu Abi Ad-Dunya rahimakumullah meriwayatkan dari Syaddad bin
Aus Rhadhiyallahu ‘anhu berkata:
“Kematian adalah
kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang beriman. Kematian
lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, dan panasnya air
mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang di bangkitkan dan menceritakan
kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak
akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya.”
Lantas,
apakah kita sudah siap untuk menghadapi maut yang selalu menghantui kita?
Apakah bekal ibadah kita sudah memadai untuk menghadap kematian? Di kutip dari Bondowoso
network, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk shalat sunnah agar suatu saat
kita telah sampai pada ujung kamatian mendapat kemudahan. Shalat sunnah
tersebut adalah shalat sunnah takwini sakaratil maut.
Shalat
tahwini sakaratul maut jika di kerjaan dengan istiqomah akan mememberikan kita
kemudahan pada saat sakaratul maut. Maka upaya untuk menghadapi kematian adalah
menciptakan kondisi, seandainya sampai pada ajal kita dalam keadaan dekat
dengan Allah.
Menukil
dari TOPmedia, dijelaskan dalam kitab Al-Lum’ah fi khashaishi Yaumi Jum’ah, iman
Al-Suyuti menyebutkan sebuah hadis yang di jadikan landasan oleh beliau terkait
dengan anjuran shalat tahwini sakaratul maut tersebut. Hadis itu
di di riwayatkan oleh Al-Ashbihani dari Ibnu Abbas, beliau berkata bahwa nabi
pernah bersabda:
“Barang siapa yang shalat
setelah shalat maghrib dua rakaat pada malam jum’at dengan mebaca surah
Al-fatihah sekali dan surat idza zulsilat (surat al-zalalah) sebanyak lima
belas kali dalam setiap rakaat, maka Allah akan meringankan sakaratul maut
kedepannya, melindungi dari siksa kubur dan dan di mudahkan untuk lewat di
sirath nanti di hari kiamat.” (HR. Al-Ashbihani).
Jika melihat hadis tersebut, Rasulullah menganjurkan seseorang agar mengerjakan shalat sunnah tahwini sakaratul maut. Shalat ini di lakukan pada saat setelah shalat maghrib, masing-masing pada setiap rakaat membaca surah Al-fatihah dan surah Al-zalzalah sebanyak 15 kali.