Keindahan Dan Mitos Goa Kontamale yang Dipercaya Warga

Jum'at, 16 September 2022 - 02:19
Bagikan :
Keindahan Dan Mitos Goa Kontamale yang Dipercaya Warga
Masyarakat di Goa Kontamale, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Foto KOMPAS.com / KRISTIAN ERDIANTO.

alfikr.id, Wakatobi- Gugusan stalaktit menggantung indah di langit-langit goa. Air kolam yang jernih kebiru-biruan kian mempercantik objek wisata yang terletak di Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi Wangi, Wakatobi, Sulawesi tenggara.

Kejernihan air kolam itu semakin mengademkan suasana goa. Saking jernihnya, wisatawan dapat melihat keindahan dasar kolam dengan mata telanjang. Lebih-lebih saat dilihat dari ketinggian tertentu.

Kawasan wisata yang menawarkan pesona eksotisme nan memukau ini bernama Goa Kontamale. Pemandangan yang memanjakan mata itu menjadi daya tarik wisatawan.

Di dalam Goa Kontamale terdapat beberapa kolam. Setiap kolam memiliki kedalaman yang berbeda-beda. Ada yang berukuran satu meter bahkan ada tiga meter.

Di balik keindahan Goa Kontamale, wisata ini menyimpan mitos. Konon, cerita tutur yang dipercaya warga menyebutkan goa itu mampu mempermudah jodoh. 

Aden, salah seorang warga, mengisahkan bahwa kepercyaan itu bermula dari sepasang kekasih yang kesulitan menikah. Meski berpacaran lama, salah satu dari mereka enggan menikah.

Suatu waktu, sepasang kekasih itu mendatangi goa untuk mandi. Tak lama kemudian, mereka berdua sepakat untuk menikah. Keluarga keduanya pun merestui.

Cerita tutur yang berkembang di masyarakat Wanci mengisahkan bahwa kedua pasangan itu bernama Konta dan Male. Konta berarti pegang dan male berarti layu. Nama itu kemudian menjadi nama Goa tersebut.

“Kalau menurut warga, nama Kontamale berasal dari cerita itu. Jadi masih banyak yang tidak percaya kalau ada pasangan yang sulit menikah, mereka mandi di goa ini supaya mudah menikah. Mungkin air goa ini bisa meluluhkan orang-orang yang keras hati," kata Aden seperti dikutip Kompas.com. 

Di samping itu, Aden mengatakan, air yang ada di dalam goa berasal dari sungai dalam tanah yang kemudian mengalir ke laut lepas. Itu sebabnya, kata Aden, tidak heran jika airnya tetap bersih dan jernih.

"Air ini tetap jernih walaupun sering dipakai ibu-ibu untuk mencuci dan mandi oleh anak-anak," ujar Aden.

Penulis
Zulfikar
Editor
Adi Purnomo S

Tags :