Bertajuk September Hitam, Aksi Kamisan Jember Kembali Digelar

Jum'at, 23 September 2022 - 08:58
Bagikan :
Bertajuk September Hitam, Aksi Kamisan Jember Kembali Digelar
Aksi Kamisan Jember kembali digelar setelah dua tahun vakum. [Foto: alfikr.id/Adi Purnomo]

alfikr.id, Jember-Dengan pakaian hitam puluhan mahasiswa berdiri di Tugu Kembar Adipura Alun-alun Jember, Kamis (29/09/2022) sore. Pelbagai poster korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pun tampak terlihat. 

Kain berukuran sekitar dua meter bertuliskan Menolak Lupa terbentang. Mereka pun memegang payung hitam bertuliskan Jangan Diam, Lawan. Setelah sekian lama vakum, Aksi Kamisan Jember kembali digelar.

September Hitam menjadi momentum mahasiswa dari berbagai elemen itu untuk berkumpul menagih negara dalam penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM.

“Hidup Korban. Jangan Diam. Lawan!” menjadi teriakan yang dilantangkan dalam aksi tersebut. Orasi, musikalisasi puisi mewarnaik aksi itu. Perwakilan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) mengatakan dalam orasinya tentang kekerasan aparat negara di Papua.

"Tindakan kekerasan yang dilakukan aparat negara di Papua harus ditindak secara tegas oleh negara," tegasnya.

Titania Elsa, perwakilan dari Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota (DK) Jember mengatakan Aksi Kamisan Jember terakhir kali dilaksanakan di tahun 2020 sebanyak empat kali. “Dua tahun vakum karena partisipasinya sedikit,” katanya.

Elsa menerangkan pemilihan tema September Hitam merupakan upaya refleksi dan merawat ingatan akan beberapa tragedi berdarah di bulan September. Di antaranya ialah tragedi di tahun 1965, Tanjung Priok, Munir, dan yang terbaru ialah #ReformasiDikorupsi. 

“Kami berusaha merefleksikan kembali tragedi yang terjadi di September seperti 1965, Tanjung Priok, Munir dan Reformasi Dikorupsi,” ungkapnya.

Terkait isu lokal sendiri, lanjutnya, yakni mengenai perampasan tanah. “Kalau isu lokalnya mengenai perampasan tanah sih. Tidak mendetail,” kata Elsa.

Aksi Kamisan Jember itu, kata Elsa, akan diadakan dua minggu sekali. Sebab, ia melanjutkan, yang tergabung dalam aksi itu merupakan mahasiswa. Namun, Elsa menekankan bahwa Aksi Kamisan itu terbuka untuk umum.

“Masyarakat umum juga bisa terlibat, kok,” tegasnya. 

Beberapa elemen yang tergabung dalam Aksi Kamisan kali ini, Aliansi Mahasiswa Papua, Amnesty International Universitas Jember (UNDJ), Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Jember, Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), Kader Hijau Muhammadiyah (KHM).

“Selain organisasi, juga ada partisipan umum,” kata Elsa yang juga menjabat sebagai Sekjen PPMI DK Jember.

Penulis
Adi Purnomo S
Editor
Adi Purnomo S

Tags :