Ditembak Gas Air Mata di Tribun, Dilepaskan Anjing Polisi di Lapangan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 18:07
Bagikan :
Ditembak Gas Air Mata di Tribun, Dilepaskan Anjing Polisi di Lapangan
Kondisi di Stadion Kanjurugan, Malang. [AP/Yudha Prabowo].

alfikr.id, Malang-Dari tribun Very Important Person (VIP) Muhammad Ishak, warga Muharto Gang 7 Kota Malang melihat langsung tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/2022). Semua bermula dari peluit akhir laga antara Arema FC vs Persebaya ditiupkan. Beberapa suporter turun ke lapangan.  

Dia tak ingat jelas jam berapa kejadian mengerikan itu berlangsung. “Saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri, dengan nyata tragedi Stadion Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober kemarin,” ucapnya seperti dikutip dari Tugujatim.com

Dia mengisahkan kala supporter kian tumpah ruah itu, aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke penonton di tribun bukan ke lapangan. Penonton kalang-kabut. Namun, kata Ishak, pintu keluar justru ditutup.

“Jadi, mau menghindari gas air mata itu tidak bisa,” ungkap pria berusia 27 tahun itu.

Di tengah situasi itu para supporter bingung. Hendak lari ke lapangan untuk menghindari asap, takut. “Karena di lapangan dilepaskan seluruh anjing kepolisian,” dedahnya. Ishak menyebutkan tindakan kepolisian itu bukan menangani supporter. “Tapi membunuh suporter.”

Pengakuan Ishak itu dapat dibuktikan dari pelbagai dokumentasi video dan foto yang beredar di media sosial. Saksi-saksinya pun, tegas Ishak, banyak. Keadaan semakin memanas. Ishak berhasil keluar dari tribun VIP. Dia keluar di tengah-tengah pintu 1 dan pintu 2. Namun, dia kembali terjebak, tak bisa keluar, ada mobil baracuda polisi.

“Karena tidak bisa keluar, saya ikut bantu korban-korban yang tidak sadarkan diri ke VIP,” ucapnya. Dia mengaku melihat korban luka dan meninggal dunia. “Saya ikut juga menggotong mereka. Saya pulang setengah dua dan sampai rumah sekitar jam empat pagi. Saya betul-betul kasihan kepada korban,” imbuh Ishak.

Dia berharap kasus ini diusut tuntas. Lebih-lebih, dia menyebutkan, aturan FIFA melarang penggunaan gas air mata di stadion. “Itu harapan saya, karena sepengetahuan saya menembakan gas air mata itu ngawur. Jadi langsung ke penonton dan gerombolan orang. Kasihan, benar-benar kasihan,” harapnya.

Penulis
Abdul Razak
Editor
Ahmad Efendi

Tags :