Perahu Bertenaga Surya, Solusi Harga BBM Naik
Senin, 03 Oktober 2022 - 04:07alfikr.id, Probolinggo - Selama ini kebanyakan nelayan di Indonesia masih menggunakan perahu yang bermesin diesel bahan bakar solar dan mesin ketinting sumber Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin untuk menjalankan perahu saat melaut. Namun, kenaikan harga BBM justru membuat nelayan terpaksa menambah biaya pengeluaran membeli bensin. Penggunaan bensin itu juga tak ramah lingkungan.
Nelayan di Pulau Barrang Canddi, Kota Makassar, biasanya melaut dengan perahu bermesin diesel bahan bakar bensin. Para nelayan di Kota Makassar acap kali menanggung harga bensin dua kali lipat lebih mahal daripada harga di Kota Makassar.
“Bukan hanya mahal, tapi juga sulit didapat,” ungkap Ramli, seorang nelayan, dikutip dari Tempo.co.
Melihat kondisi tersebut, nelayan Makassar kini bisa menjadi contoh. Sebab, mereka sejak 2017 lalu telah beralih ke perahu bermesin energy panel surya atau solar cell. Para nelayan memanfaatkan sumber daya panel surya itu sebagai mesin penggerak perahunya dan mengurangi ketergantungan akan BBM bensin. Panel surya itu, diletakkan di atap kapal agar mudah menampung sinar matahari yang menjadi sumber utama pengerak perahu.
Sinar matahari ditampung dalam panel surya yang kemudian disimpan ke baterai atau aki melalui charger. Itu nanti akan menjadi arus listrik yang dialirkan ke alat pengaturan di dalam perahu.
Tak hanya itu, nelayan yang akan melaut di malam hari tak perlu khawatir. Menurut Ashabul, salah seorang nelayan menuturkan, energy solar cell cukup untuk mencari ikan beberapa jam pada malam hari.
Dilansir dari Technology-Indonesia.com, menyebutkan bahwa perahu bertenaga panel solar cell memiliki teknologi yang mudah. Di sisi lain teknologi ini tidak bising, hemat, dan ramah lingkungan. Bahkan jika melakukan perawatan dengan benar solar cell mampu bertahan selama 15-20 tahun.
Meski dinilai ramah lingkungan, perahu yang menggunakan panel solar sell ini juga memiliki kekurangan, yakni kemampuan baterai tidak mampu bertahan lama. Padahal pekerjaan para nelayan membutuhkan waktu lebih banyak agar efektif dalam penagkapan ikan di malam hari.
Dari laman resmi Kementrian Energi Dan sumber Daya Mineral (Kemen ESDM), disebutkan bahwa pemerintah mengupayakan pemanfaatan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini dengan memaksimalkan keterlibatan swasta dan mengembangkan Industri PLTS dalam negeri.