Plasticpay Hadir, Sampah Berkurang
Rabu, 05 Oktober 2022 - 22:59alfikr.id, Jakarta- Kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya sampah. Mulai dari kantong plastik, bungkus makanan dan minuman, pakaian bekas, furniture rusak dan juga sisa makanan.
Menurut
data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), setiap tahun
Indonesia bisa menimbun sampah sebanyak 30 juta ton dari seluruh kota.
Penimbunan berdampak buruk terhadap kesehatan, dan siklus kehidupan. Kesadaran alan lingkungan hidup perlu di tanamkan melalui praktek-praktek di lapangan.
Seperti di
tempat pembuangan umum (TPU), sampah yang terus menumpuk dan mencemari tanah
sekitarnya. Akan berdampak akibat sampak yang membusuk dan mengeluarkan zat
berbahaya yang membuat tanah di sekelilingnya cenderung kotor, gersang dan
menjadi sumber penyakit. Sumber data
Kompas.com.
melihat hal itu, PT. Plastical
Teknologi, anak usaha dari PT. Inocyle Technology Groub Tbk (INOV) menawarkan
teknologi Plasticpay dengan menukar sampah menjadi uang. INOV memfasilitasi penukaran
sampah botol bekas dengan jenis High Density Polyethylene (HDPE) melalui
seluruh unit Dropbox Plasticpay yang sudah menyebar.
Jenis HDPE yang dapat ditukar
melalui Plasticpay, yaitu botol bekas shampo, botol sabun, skin care,
lotion dan lain-lain. Hal ini juga sejalan dengan upaya yang bertujuan
untuk meningkatkan permintaan masyarakat akan daur ulang jenis HDPE ini.
sehingga, menurut CEO Plasticpay, Suhendra Setiadi, sampah bisa dikembangkan sebagai produk yang
trendy dan bermanfaat bagi kehidupan sehari hari, sumber data: Kontan.co.Id.
Lebih lanjut Suhendra
menjelaskan, hal ini juga sejalan dengan upaya Plasticpay dalam mendorong
percepatan penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. Sekaligus untuk membantu
perusahaan-perusahaan dalam mewujudkan program csr yang berkelanjutan dan
memenuhi aspek ESG (Enviromental, Social, dan Governance).
“dengan adanya inovasi ini juga
dapat diharapkan kepada program sirkular ekonomi dapat berkembang secara masif,
serta dapat memberikan impact yang lebih besar kepada masyarakat,” tutup
suhendra.