Mengenal Kamera Obscura dari Ilmuan Muslim

Rabu, 05 Oktober 2022 - 21:49
Bagikan :
Mengenal Kamera Obscura dari Ilmuan Muslim
Ilustrasi camera obscura, sebelum dipakai untuk fotografi, camera obscura biasanya digunakan oleh seniman untuk mengambarkan dengan panduan proyeksi cahaya dari objek di depannya. [Sumber foto : terceraorbita.com]

alfikr.id, Probolinggo- Seiring perkembangan teknologi umat muslim cenderung lebih terpesona pada pencapaian teknologi Barat dan kurang mengetahui serta mengapresiasi pencapaian ilmuan Muslim di era kejayaan Islam. Khususnya pada orang pertama yang menciptakan kamera obscura.

Banyak orang yang mengira bahwa kamera merupakan penemuan orang Barat. Tetapi, jauh sebelum orang Barat menemukan prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera. Salah satu ilmuan Islam yang berasal dari Basra, Irak, Abu Ali Muhammad Al-Hassan Ibnu Haytham atau dikenal dengan Alhazen berhasil menemukan sebuah kamera pada perkiraan abad ke-10 M. Dilansir dari islampost.com.

Seorang ilmuan Basra itu bersama muridnya, Kamaluddin Al-Farisi, berhasil menemukan sebuah kamera obscura atau lebih dikenal dengan sebutan kamera gelap. Penemuan kamera ini berawal ketika guru dan murid itu mempelajari gerhana matahari.

Keduanya membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata yang diproyeksikan melalui permukaan datar. Teknik itu digunakan untuk melihat gerhana matahari tanpa membahayakan mata. Menurut data wordpress.com.

Dilansir dari Kompas.com, obscura berasal dari bahasa Arab diartikan sebagai “ruang gelap”. Kamera ini berkembang pesat dari waku  ke waktu, seperti yang kita lihat saat ini berbagai macam jenis kamera hadir dengan inovasi baru. Mulai dari pocket, kamera analog, hingga kamera digital.

Ilustrasi camera obscura, sebelum dipakai untuk fotografi, camera obscura biasanya digunakan oleh seniman untuk mengambarkan dengan panduan proyeksi cahaya dari objek di depannya. [Sumber foto: wikipedia]
Ibnu Haytham atau sapaan akrab dari orang barat, Alhazen, dikenal oleh dunia lewat bukunya yang bertajuk Kitab Al-Manadhir (Buku optik).

Bradley Steffen mengungkapkan bahwa Kitab Al-Manadhir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. Dikutip dari kaskus.co.id, “Ibnu Haytham merupakan ilmuan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura,” paparnya.

Selanjutnya, Kamera obscura yang ditemukan Alhazen pun memberikan pengaruh kepada perkembangan teknologi, khususnya kamera. Lebih-lebih terhadap ilmuan barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler yang terinspirasi untuk menciptakan mikroskop serta teleskop.

Penulis
Ibrahim La Haris
Editor
Andre Dimas Fernando

Tags :