Di Kota Ende Inspirasi Nilai-nilai Pancasila itu Lahir.
Kamis, 06 Oktober 2022 - 12:41alfikr.id, Ende- pulau berjuluk ”Nusa Bunga” ini juga menyimpan lembaran sejarah dan kekayaan budaya yang selalu menarik untuk diulik.
Di Taman itu terdapat patung Soekarno yang sedang duduk menyilangkan kaki seolah sedang berteduh, Di bawah pohon sukun bercabang lima.
Taman yang terletak di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, menjadi salah satu tempat favorit Bung Karno saat diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1934-1938.
Bung Karno sering membaca sambil memandang keindahan Pantai Kota Raja Dari Taman ini. Dilansir dari kompas.id dari renungan inilah ”Putra Sang Fajar” mendapatkan inspirasi tentang nilai-nilai Pancasila yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia. Sehingga Kota Ende dijuluki ”Bumi Pancasila”.
Kini, taman ini dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno atau sering disebut Taman Renungan Pancasila. Lokasinya di Kelurahan Rukun Lima.
Taman Renungan Bung Karno itu dijadikan satu-satunya petilasan Bung Karno di Ende. Sekitar 500 meter dari sana, terdapat rumah tua yang pernah ditinggali Soekarno bersama istrinya Inggit Garnasih, selama diasingkan.
Safrudin, penjaga rumah pengasingan Bung Karno menceritakan, Presiden Soekarno diasingkan di Ende selama 4 tahun oleh kolonial Belanda. Dari Jakarta, Bung Karno disebut menumpangi kapal Vander dan tiba di pelabuhan Ende pada tanggal 14 Januari 1934.
"Bung Karno diasingkan bersama keluarga, ibu Inggit Garnasih, istrinya, ibu Amsi, mertua, dan Ratna Juami, anak angkat," tutur Safrudin, kepada Kompas.com
Di depan rumah itu terdapat sebuah Patung Bung Karno dengan tongkat komando di tangan kirinya berdiri kokoh. Sementara di dalam rumah terdapat sejumlah barang seperti lemari dan tempat tidur peninggalan Soekarno.
Abirama (28) salah satu pengunjung asal Bali mengatakan, kamar Bung Karno Berukuran sekitar 3 meter x 5 meter. "Kamarnya tidak luas," ujarnya kepada wartawan Kompas.id
Dibelakang halaman rumah terdapat Sumur dengan katrol timba di atasnya. Selain itu terdapat salah satu karya lukisan Bung Karno yakni lukisan pura bali (1935). Lukisan itu terinspirasi dari daerah asal ibundanya yakni pulau Bali.
Ia menyebut, Selama di pengasingan, Bung Karno menyusun banyak naskah seperti Rendoraterua (cerita tentang adat istiadat masyarakat), Anak Haram Jada atau Maha Iblis, Dokter Setan (perjuangan), Indo 45, Jala Gabi, Kut-kut Bi, Jula Gubi, dan Aero Dinamit.
"Sebenarnya ada 12 naskah yang disusun Bung Karno tapi yang diingat hanya tujuh," ujarnya.
Rumah itu menjadi salah satu destinasi wisata edukasi sejarah di Ende. Pengunjung datang dari berbagai penjuru daerah di Tanah Air.