UMKM Berkontribusi Besar Terhadap Pendapatan Negara, Optimis Bantu Hadapi Inflasi
Kamis, 06 Oktober 2022 - 22:59alfikr.id, Jakarta- Kenaikan
inflasi dan tren kenaikan suku bunga acuan. Serta kondisi dari pergerakan harga
komoditas di pasar global di ambang ketidakpastian. Pemerintah dorong pegiat
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melakukan pengembangan di pelbagai sektor.
Menteri
Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pengembangan dan
pemberdayaan Usaha Kecil Menengah, sangat penting bagi perekonomian global.
Menurutnya, hal ini karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dunia.
“Mereka
menyumbang 90 persen, dari kegiatan bisnis dan berkontribusi lebih dari 50
persen, lapangan pekerjaan di seluruh dunia. Di negara berkembang, UMKM formal
berkontribusi sekitar 40 persen, dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi
ini sebenarnya jauh lebih besar jika kita juga memasukkan UMKM informal yang
sebagian besar tidak tercatat,” ungkap Menkeu dalam The 6th Annual Islamic
Finance Conference yang diselenggarakan secara daring, Rabu (24/08/22).
Lebih
lanjut, Menkeu mengatakan bahwa bagi Indonesia, pemulihan dan kinerja
perekonomian juga disumbangkan oleh pemulihan UMKM. Melalui Program Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN) menempatkan pemulihan UMKM sebagai salah satu pilar
terpenting selain kesehatan, dan perlindungan sosial.
Menurut
Joko Widodo, Presiden Indonesia mengungkapkan, sektor usaha mempunyai kekuatan
besar untuk membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Tentu peluang yang
besar harus bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Perlu
yang namanya Indonesia Incorporated yang besar, yang kecil, yang menengah,
berkolaborasi menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan secara kongkret dan
nyata” ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Saat
ini, pemerintah terus melakukan mentorship kepada pelaku UMKM, agar
dapat memahami konsep Digital Treding atau pemasaran secara digital,
mulai dari sistem pembayaran, penjualan, hingga pebukuan. Sri mengungkapkan,
upaya ini, dilakukan untuk menggapai target 30 juta UMKM go digital pada 2024
mendatang.
“Kami menganggarkan anggaran yang cukup besar
agar kami dapat memastikan bahwa daerah terpencil di sekitar 20.000 desa di
Indonesia akan terhubung melalui Satelit Palapa Ring dan Base Transceiver
Station, sehingga mereka semua yang berada di daerah terpencil akan terhubung
secara digital,” jelas Menkeu.