Melihat Surga Tersembunyi di Teluk Triton.
Sabtu, 08 Oktober 2022 - 18:36alfikr.id, Kaimana- Teluk Triton merupakan salah satu teluk yang ada di perairan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Untuk menuju teluk tersebut, dapat menggunakan perahu motor dari Pelabuhan Kaimana. Bila menggunakan perahu motor dengan tinggi, Teluk Triton dapat dicapai dalam waktu sekitar 60 menit.
Seperti Raja Ampat, di Teluk Triton terdapat gugusan pulau-pulau karang yang menjulang tinggi, dengan pohon-pohon yang menghijau.
Selain itu, air di Teluk Triton pun sangat jernih sehingga di beberapa wilayah perairan yang dangkal, bisa melihat terumbu karang yang beraneka warna.
melansir dari Tempo.co, Matias mengatakan Teluk Triton dikatakan lebih indah dari Raja Ampat antara lain karena pohon-pohonnya yang subur dan hijau di atas gugusan pulau-pulau karang. Raja Ampat yang disebut-sebut lebih tandus dan kering.
"Saya pernah mengajak orang dari Belanda ke Teluk Triton. Dia bilang, ternyata surga yang diturunkan ke bumi ada di sini," kata Matias.
Di lansir dari kompas.id, Teluk Triton memiliki 471 jenis karang dan 959 jenis ikan, termasuk lumba-lumba, hiu paus (Rhincodon typus), dan paus bryde's. Keanekaragaman hayati di Teluk Triton terlihat dari keindahan warna-warni soft coral dan hard coral, tempat ikan bermain dan berlindung.
Kawasan Triton disebut juga sebagai kawasan Taman Wisata Laut yang menjelajahi, snorkeling, berenang, memancing, jelajah pulau, serta mengamati burung dan satwa liar.
Indra Taifur Yusuf Manager Resort Triton Bay Divers menjelaskan, secara keseluruhan, ada 70 titik penyelamatan di Triton. Sebanyak 50 dari 70 titik penyelamatan itu sudah punya nama.
Spot favorit penyelamat, yaitu Batu Dramai, Bo Rainbow, Aquarium, dan Little Komodo. Keempat titik ini disukai karena biota laut mudah terlihat hanya dengan menyelam sedalam 10 meter. Selain itu, arus di sekitar titik penyelamatan ini tidak terlalu kuat sehingga sangat cocok untuk penyelamatan pemula.
Jarak antara empat titik penyelamatan hanya sekitar 15 menit. Dan Titik terjauh adalah Batu Drama yang memakan waktu 30 menit.
Menukik dari Tempo.co, Matias mengatakan Teluk Triton merupakan lokasi penyelamatan yang juga bisa menjadi primadona. Beberapa upaya yang pernah mengunjungi Triton mengatakan terumbu karang yang ada di dasar laut Triton memiliki keindahan yang tidak kalah dibandingkan dengan lokasi lain.
"Beberapa penyelamatan bahkan memilih waktu menyelam pada malam hari. Saya sempat bertanya kepada mereka, mereka bilang pada malam hari terdapat sebuah kota yang indah di dasar laut," katanya.
Matias melanjutkan, yang dimaksud kota di dasar laut itu adalah gugusan terumbu karang beraneka warna yang terlihat bersinar pada malam hari. Dan salah satu kekayaan dasar laut Triton adalah terumbu karang lunak yang bersinar di malam hari.
Selain menyelam dan tebing, di Triton juga dapat menikmati salah satu peninggalan prasejarah, yaitu lukisan di dinding yang menghadap ke Teluk Bicari.
"Hingga saat ini belum diketahui dan makna dari lukisan itu. Penduduk setempat pun belum tahu, termasuk bahan yang digunakan untuk melukis karena tidak luntur meskipun terkena ombak," kata Matias.
Lukisan-lukisan berwarna merah yang terdapat di tebing sepanjang satu kilometer itu terdiri dari berbagai macam bentuk mulai dari kepala manusia hingga telapak tangan.
Diduga, lukisan itu dibuat nenek moyang masyarakat setempat atau penduduk yang mendiami wilayah tersebut sebelumnya.
"Kalau itu dibuat nenek moyang orang Kaimana, tentu ada cerita turun-temurun yang diceritakan. Nyatanya, masyarakat juga tidak tahu tulisan itu siapa yang," membuat.
Indra mengatakan, banyak hal yang bisa digali untuk menjadikan Teluk Triton sebagai destinasi wisata unggulan. Namun, keterbatasan infrastruktur menjadi kendala terbesar.
Indra mengatakan, banyak hal yang bisa digali untuk menjadikan Teluk Triton sebagai destinasi wisata unggulan. Namun, keterbatasan infrastruktur menjadi kendala terbesar.
Sampai sekarang, aksesibiltas ke Teluk Triton masih tergolong sulit karena belum ada perahu yang melayani perjalanan untuk wisatawan lokal.
Selain itu, fasilitas penginapan juga masih minim. Penginapan terbesar hanya Triton Bay Divers, sedangkan penginapan lain berupa homestay di rumah warga seperti di Desa Namatota masih terbatas jumlahnya. Fasilitas penyewaan alat menyelam pun hanya ada di Triton Bay Divers.
"Jika ingin menjadikan Triton sebagai daerah wisata, pemerintah harus memastikan ada infrastruktur wisata yang terjangkau masyarakat., dengan menambah operator banyakan. Semakin banyak pilihan, semakin banyak masyarakat yang datang," ucap Indra.
Indra melanjutkan, Padahal ketenaran kawasan wisata ini sudah cukup mendunia. Terbukti dari banyaknya wisatawan asing yang menginap di Triton Bay Divers saat musim liburan.
Kepala Distrik Kaimana Sachril I Kamakaula membenarkan, infrastruktur menjadi bagian penting dalam pengembangan kawasan wisata. Namun, jika hanya terlalu fokus pada infrastruktur, itu tak akan mengundang daya tarik wisatawan.
Sachril mengungkapkan, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan apabila suatu daerah ingin dijadikan kawasan wisata, yakni aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. ”Paradigma pembangunan pariwisata secara menyeluruh yang belum berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Sumber: Kompas.id dan Tempo.co