Pertama Kali, Komnas HAM Dipimpin Perempuan

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 18:36
Bagikan :
Pertama Kali, Komnas HAM Dipimpin Perempuan
Calon Anggota Komnas HAM 2022-2027 terpilih dalam Rapat Paripurna ke-8 masa persidangan I tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2022. Rapat paripurna tersebut mengesahkan 9 calon Anggota Komnas HAM RI Periode 2022-2027

alfikr.id, Jakarta-Keputusan DPR memilih Atnike Nova Sigiro menjadi ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menuai apresiasi. Atnike merupakan perempuan pertama yang menjabat ketua Komnas HAM.

Sebelumnya, DPR mengesahkan sembilan anggota Komnas HAM terpilih untuk periode 2022-2027. Selain Atnike Nova Sigiro, ada 2 perempuan lain yang terpilih sebagai anggota Komnas HAM yakni Anis Hidayah dan Putu Elvina.

Bertambahnya jumlah komisioner perempuan di Komnas HAM, kata Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Luky Sandra Amalia, telah memenuhu critical mass, yakni sedikitnya 30 persen. Dia menilai penetapan Atnike menjadi catatan sejarah di Komnas HAM. “Untuk pertama kalinya, DPR RI memilih perempuan sebagai Ketua Komnas HAM,” kata Amalia. 

Meski baru memenuhi unsur 30 persen perempuan dalam pemilihan anggota Komnas HAM, DPR dinilai setidaknya telah menunjukkan keberpihakan terhadap perempuan dan semangat gender mainstreaming. Menurut Amalia, komposisi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan struktur Komnas HAM lima tahun terakhir di mana komisioner perempuannya hanya ada satu.

“Artinya, dengan terpilihnya 3 perempuan sebagai komisioner, Komnas HAM diharapkan dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan di dalamnya,” jelas dia.

Salah satu tujuan diberlakukannya kebijakan afirmasi 30 persen perempuan di lembaga-lembaga strategis adalah agar perempuan bisa mengakomodir kepentingan perempuan melalui kebijakan yang berperspektif gender.

"Tentu kita semua juga menaruh harapan besar terhadap 3 perempuan komisioner Komnas HAM yang baru terpilih tersebut untuk melakukan kinerja dan menghasilkan keputusan yang berperspektif gender,” sebut Amalia.

Dengan semakin maraknya kasus-kasus kekerasan yang dialami perempuan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), terpilihnya Ketua Komnas HAM perempuan dinilai membawa angin segar terhadap keberpihakan lembaga tersebut terhadap perempuan.

Perempuan yang tengah menempuh pendidikan doktoral di University of Sydney, Australia itu pun sepakat dengan pernyataan Puan yang menyebut terpilihnya Atnike Nova Sigiro sebagai Ketua Komnas HAM diharapkan dapat membuat hak-hak perempuan Indonesia semakin terjamin.

Amalia meyakini dengan semakin banyaknya perempuan yang menjadi pemangku kepentingan, hal tersebut dapat meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

“Setelah ini, tahapan yang tidak kalah penting adalah pembangunan sinergi di antara mereka,” ungkapnya.

Penulis
Abdul Haq
Editor
Ahmad Efendi

Tags :