Gus Baha: Politik Harus Merujuk pada Kemaslahatan Publik

Minggu, 09 Oktober 2022 - 00:57
Bagikan :
Gus Baha: Politik Harus Merujuk pada Kemaslahatan Publik
Gus Baha bersama Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra 12/08/21 (Sumber/Instagram @Gerindra)

alfikr.id, Rembang- Ulama Muda NU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau akrab disapa Gus Baha mengatakan, politik merupakan seni mengelola kepercayaan publik.

Hal itu disampaikan ketika Sekretaris Jenderal, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Muzani yang bersilaturahmi di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah, Rabu 11 Agustus 2021.

Kata dia, saat ini produk-produk politik lebih baik dibandingkan dengan zaman kerajaan dahulu. Di mana saat raja-raja saling berperang untuk mendapatkan kekuasaan hingga pertumpahan darah tidak terelakkan.

Gus Baha bersyukur saat ini pertarungan politik melalui seni mencari daya tarik masyarakat dan mengelola simpati publik.

"Tidak kebayang dulu misalnya Timor Leste keluar dari Indonesia mekanismenya melalui duel atau perang tapi pada akhirnya melalui politik, lewat jajak pendapat. Begitu juga pemilihan gubernur dan bupati," katanya, dikutip dari Antaranews.

Putra KH. Nur Salim itu menambahkan, kalau melihat politik sebagai cara atau seni mengelola kekuasaan dengan cara yang lebih enak, lebih beradab. Maka kata dia, cara politik sekarang itu sudah membaik dari yang sebelumnya.

Karena itu, dia menilai berpolitik yang dijalankan saat ini bisa dijalani dengan rasa enjoy. Sebab, politik merupakan suatu hal yang substansial dan berhubungan dengan kemaslahatan umat.

Gus Baha menambahkan, jika politik tidak dijalankan dengan amanah, maka yang timbul ialah rasa saling menyalahkan dan curiga. Sehingga berimplikasi pada keterpurukan suatu bangsa.

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an ini berdedah, sangat penting agar Indonesia tidak menjadi bangsa yang hanya bisa saling menyalahkan. "Oleh karena itu, politik harus merujuk pada kemaslahatan publik," tegasnya.

"Istilahnya kamu punya kamar seribu, yang dipakai tidur cuma satu kamar, kalau punya beras satu ton, yang kamu makan hanya satu liter. Artinya apa, artinya kebutuhannya adalah sama-sama satu piring," terangnya.

Gus Baha menilai kalau proses politik tidak dianggap lebih baik atau membaik sekarang ini semua orang akan merasa salah terus dan akan saling menyalahkan.




Penulis
Abdul Razak
Editor
Zulfikar

Tags :