Kritik Dewan Pendidikan Atas Rencana Penghapusan PR Pelajar di Surabaya

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 13:06
Bagikan :
Kritik Dewan Pendidikan Atas Rencana Penghapusan PR Pelajar di Surabaya
Para pelajar salah satu SMP di Surabaya. Rencananya, Dispendik Surabaya bakal meniadakan PR sekolah untuk pelajar SD dan SMP mulai 10 November nanti. [Sumber Foto: Jawa Pos.com]

alfikr.id, Surabaya- Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya berencana menghapus tugas pekerjaan rumah (PR) bagi siswa SD dan SMP di Surabaya. Rencana tersebut direspon oleh Dewan Pendidikan Surabaya, bahwa Dispendik harus selalu melalukan evaluasi kebijakan penghapusan PR ketika dilaksanakan.

Menurut Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Yuli Purnomo, PR merupakan alat satu metode untuk mengevaluasi perkembangan seorang siswa. Dari adanya PR bisa mengetahui seberapa jauh murid menyerap mata pelajaran yang diberikan. “ Kalau tidak ada PR, lantas metode apa yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa?” terang Yuli, seperti dilansir dari JawaPos.com

Yuli Purnomo sebenarnya sepakat jika ingin menghapus PR yang bertujuan agar murid tidak terbebani ketika di rumah. Akan tetapi, kata Yuli, bentuk PR bukan melulu akademik. Wujudnya bisa menggarap project secara berkelompok. Dengan begitu, peserta didik dapat mengukur kemampuannya dan juga bisa bersosialisasi bersama teman-temannya.

Di samping itu, PR bisa dikerjakan bersama keluarga. Hal ini bisa menjalin interaksi antara anak dan orang tua. “PR eksperimen masak bareng orang tua juga bisa. Intinya, PR jangan di hilangkan sama sekali,” kata Yuli, JawaPos.com

Dalam hal ini, Yusuf Masruh Kepala Dispendik menyampaikan, bahwa PR 100 persen tidak dihilangkan. Peserta didik selepas pulang sekolah tetap mendapatkan tugas, namun bentuknya bukan akademik. “ PR yang bisa digunakan untuk pengembangan diri,” ujarnya.

Seyogianya, kata Yusuf, Dispendik tetap memprioritaskan kualitas pendidikan siswa. Dia berharap, dihapusnya PR tersebut peserta didik senang ketika kembali dari sekolah dan berangkat ke sekolah.

Rencana Dispendik meniadakan PR bagi peserta didik SD dan SMP di Surabaya, bertujuan agar murid tidak terbebani selama berada di rumah. Kata Yusuf, waktu di rumah bisa di manfaatkan peserta didik untuk bersosialisasi dengan lingkungan sosial masing-masing.

Penulis
Saipur Rahman
Editor
Adi Purnomo S

Tags :