Mendes PDTT: Sebanyak 60 Persen di Kemendes Alumni Nurul Jadid

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 23:16
Bagikan :
Mendes PDTT: Sebanyak 60 Persen di Kemendes Alumni Nurul Jadid
Sumber: Pondok Pesantren Nurul Jadid

Hari Santri Nasional (HSN) merupakan sebuah momentum dalam memperingati dan mengenang perjuangan santri ketika dahulu memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Acara tersebut di laksanakan setiap tahun pada tanggal 22 Oktober.

Tepat pada hari Sabtu (22/10/2022) pagi, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid, Paiton Probolinggo, menggelar upacara Hari Santri Nasional yang bertempat di lapangan Universitas Nurul Jadid. Upacara tersebut di hadiri oleh Kementrian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan Tranmigrasi (Mendes PDTT) Dr. Drs. H Abdul Halim Iskandar, Kepala Ponpes Nurul Jadid KH. Abdul Hamid Wahid, dan seluruh staf Ponpes Nurul Jadid.

Ponpes Nurul Jadid memang tak pernah absen menggelar Hari Santri Nasional setiap tahunnya. Di tahun 2022 ini, upacara tersebut mengangkat tema “Santri Berdaya dengan Martabat Kemanusiaan.” Gus Halim (sapaan akrabnya) selaku Pembina upacara menyampaikan, Indonesia merdeka tidak lepas dari peran santri yang berjuang melawan penjajah. Oleh karena itu, santri pada saat ini harus sungguh-sungguh dalam belajar sebagai tonggak estafet perjuangan. Kata dia, karena masa depan Indonesia salah satunya juga berada di tangan santri dalam membentuk peradaban.

“Saya juga mengajak kepada para santri untuk terus belajar, terus berikhriar secara maksimal, karena masa depan Indonesia bergantung pada santri,” harap Mendes PDTT pagi tadi. 

Ucapan apresiasi juga dilontarkan olwh Gus Halim kepada Ponpes Nurul Jadid. Pasalnya, banyak alumni Ponpes Nurul Jadid yang menempati staf pemerintahan, khsusnya di Kementrian Desa. Adanya apresiasi tersebut dapat di artikan bahwa para santri dan alumni Nurul Jadid memiliki peranan penting dalam pemerintahan Negara. 

“Hari ini alumni-alumni Nurul Jadid Paiton Probolinggo itu merambah ke seluruh sel kehidupan di Indonesia, di Kementrian Desa sebanyak 60 persen itu alumni Nurul Jadid. Itu artinya alumni Nurul Jadid adalah alumni yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk hidup di manapun dan menjadi pejuang Nahdatul Ulama,” terangnya.

Ia juga mengundang kepada para santriwan-santriwati Nurul Jadid datang ke kantor Kementrian Desa di Jakarta, undangan tersebut tak lain hanya ingin memperkenalkam alumni Nurul Jadid yang berada di staf Kementrian desa. Dengan upaya undangan ini ia sekaligus ingin membuktikan dan memotivasi bahwa alumni Nurul Jadid memiliki kualitas yang unggul.

“Dengan izin pengasuh dan sesuai arahan pengasuh Nurul Jadid, saya mengundang santri Nurul Jadid satu bis laki-laki dan satu bis perempuan untuk datang ke kantor Kementrian Desa, pembangunan daerah tertinggal, dan Tranmigrasi. Nanti saya tunjukkan betapa eksisnya alumni Nurul Jadid di Jakarta,” pungkasnya. 

Penulis
Hafidi
Editor
Adi Purnomo S

Tags :