Mendikbudristek: Kebijakan Bebas PR bagi Siswa SD-SMP Surabaya, Termasuk Bentuk Merdeka Belajar
Rabu, 26 Oktober 2022 - 00:22alfikr. id, Jakarta-Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, turut
merespon kabar dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya yang akan membebaskan
pekerjaan rumah (PR) mulai 10 November 2022 mendatang.
Menurut Nadiem,
kebijakan tersebut merupakan bentuk dari merdeka belajar. “Inilah bentuk
Merdeka Belajar,” kata Nadiem di sela kunjungan kerja ke Kalimantan Barat,
dilansir dari detikedu.
Bahwa kebijakan bebas
PR diimplementasikan guna mengurangi beban tugas kepada pelajar SD dan SMP.
Sebagai gantinya, Pemerintah Kota dan Dispendik Surabaya menambah 2 jam
pelajaran untuk siswa dapat menjalani pendalaman karakter.
Tujuan kebijakan
dihapusnya PR bagi murid SD dan SMP di Surabaya untuk mengurangi beban tugas
kepada peserta didik ketika di rumahnya. Sebagai gantinya, Pemerintah Kota dan
Dispendik Surabaya menambah pendidikan karakter selama 2 jam bagi siswa.
Menteridikbudristek
menambahkan, bahwa PR pasti akan tetap diberikan oleh tenaga didik. Namun
kegiatan penggantinya bisa mengasah pendalaman karakter. Jadi, sisa waktu
sepulang sekolah dapat diisi dengan kegiatan selain materi pelajaran.
“Enggak bakal (murni)
bebas PR ya. Contohnya aja project-based learning, dilanjutkan di rumah. Itu PR
juga,” kata Nadiem, seperti dilansir dari detikedu.
Di samping itu, Wali
Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengatakan bahwa pelaksaaan penghapusan PR tersebut
jangan sampai membebani para peserta didik. Sebab, Pemerintah kota Surabaya
tengah mengedepankan proses pertumbuhan karakter siswa.
“Sebetulnya (PR) itu tidak
membebani anak-anak, tapi yang saya ubah PR itu adalah untuk kegiatan
pembentukan karakter. Saya harap meskipun ada PR, tapi tidak terlalu berat dan
terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka,” kata Eri,
dilansir dari kompas.com.